Help/Support
Like
Contact
Cara Membuat Brush di Photoshop

Cara Membuat Brush di Photoshop

Cara Membuat Brush di Photoshop
Bagi anda yang suka menggunakan Aplikasi Adobe Photoshop, maka tentu sudah terbiasa dengan Tool Brush yang ada di Photoshop. Banyak sekali brush yang tersedia di internet untuk di download secara gratis termasuk di blog senirupa ini. Namun pernahkah anda berpikir untuk membuat Brush tersebut?, sebenarnya cara membuat Brush Photoshop ini boleh dibilang cukup mudah, berikut admin akan memberikan tutorial cara membuat brush di photoshop.
  • Untuk pertama siapkan gambar atau image yang ingin anda jadikan brush, dan untuk tutorial Cara Membuat Brush di Photoshop kali ini admin mengambil objek wanita Cantik Kimberly Rider, Biar belajarnya semangat, hehehe...:D. dari gambar ini admin blog akan membuat brush rambut atau Hair Brush.
Read more »
Like
ccc

Add to Cart

Graphic Design

Graphic Design

graphic design

Posting kali ini saya ingin membahas sedikit tentang Graphic Design, sebab terkadang kita sebagai pelaku senirupa kadang bingung memberi batasan antara senirupa "fineart", Seni Periklanan, Senirupa Murni, Senirupa Terapan, dan Graphic Design. namun disini saya mungkin akan lebih banyak membahas tentang graphic design sebagaimana judul dari posting ini.
Graphic design adalah merupakan salahsatu cabang senirupa yang masuk kategori senirupa terapan dimana proses penciptaannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu, berbeda dengan seni murni yang betul-betul proses pembuatannya mengungkapkan ekspresi jiwa sisenimannya.
Desain grafis atau yang lebih dikenal dengan GRAPHIC DESIGN adalah suatu proses kreatif yang paling sering melibatkan klien dan designer, dan biasanya diselesaikan dalam hubungannya dengan produsen.  yang fungsinya untuk menyampaikan pesan tertentu yang ditargetkan kepada penonton atau konsumen. "Graphic Design" yang luas juga dapat merujuk ke sejumlah disiplin artistik dan profesional yang fokus pada komunikasi visual dan presentasi. graphic design juga secara keseluruhan sering disebut sebagai Komunikasi Visual atau Desain Komunikasi yang lebih dikenal diperkuliahan dengan istilah DESKOMVIS. Berbagai metode digunakan untuk membuat dan menggabungkan kata-kata, simbol, dan gambar untuk membuat representasi visual dari ide dan pesan. Seorang desainer graphic design dapat menggunakan kombinasi tipografi, seni visual dan teknik tata letak halaman untuk menghasilkan hasil akhir. graphic design sering merujuk pada kedua proses (merancang) oleh komunikasi yang diciptakan dan produk (desain) yang dihasilkan.

Penggunaan umum desain grafis mencakup identitas (logo dan branding), publikasi (majalah, koran, dan buku), iklan dan kemasan produk. Sebagai contoh, paket produk mungkin termasuk logo atau karya seni lainnya, teks terorganisir dan elemen desain murni seperti bentuk dan warna yang menyatukan potongan. Komposisi adalah salah satu fitur yang paling penting dari graphic design, terutama ketika menggunakan yang sudah ada bahan atau unsur-unsur yang beragam.
graphic design pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang design. Graphic Design bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.(id.wikipedia.org)

Graphic Design sebagai suatu disiplin ilmu memiliki sejarah yang relatif baru, dengan "Graphic Design" adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh William Addison Dwiggins pada tahun 1922, Graphic Design seperti kegiatan span sejarah manusia: dari gua-gua Lascaux, ke rumah Roma Trajan Column terhadap manuskrip dari Abad Pertengahan. Dalam kedua hal ini sejarah panjang dan dalam ledakan relatif baru dari komunikasi visual dalam abad ke-20 dan ke-21, kadang-kadang ada perbedaan kabur dan tumpang tindih seni periklanan, graphic design dan seni rupa. Setelah semua, mereka berbagi banyak elemen yang sama, teori, prinsip, praktik, dan bahasa. Dalam seni periklanan tujuan akhir adalah penjualan barang dan jasa. Dalam Graphic Design, "adalah esensi untuk memberikan suatu informasi dalam bentuk ide-ide visual, ekspresi dan perasaan sehingga penonton tertarik dan bisa memahami apa yang tersampaikan dalam graphic design tersebut. Batasan antara Seni periklanan dengan Graphic Design itu sangatlah tipis, bahkan kadang-kadang disamakan.

Aplikasi Graphic Design juga dapat membantu dalam menjual produk atau ide melalui komunikasi visual yang efektif. Hal ini diterapkan untuk produk dan elemen identitas perusahaan seperti logo, warna, kemasan, dan teks. .....Jika ada saran dan masukan rekan-rekan tentang istilah graphic design silahkan berkomentar dibawah, sebab saya sendiri sangat awam dalam dunia graphic design,. disini sebagai admin blog hanya sekedar menyalurkan hobby saja.. Sekian.


Like
ccc

Add to Cart

Nama dan Makna Motif Tana Toraja

Nama dan Makna Motif Tana Toraja

Motif Tana Toraja
Ragam Motif Tana Toraja
Setiap ukiran dan motif pada ragam hias Tana Toraja atau Tator memiliki nama dan makna khusus. Motifnya biasanya adalah hewan dan tanaman yang melambangkan kebajikan, contohnya tanaman air seperti gulma air dan hewan seperti kepiting dan kecebong yang melambangkan kesuburan. Gambar kiri memperlihatkan contoh ukiran kayu Toraja, terdiri atas 15 panel persegi. Panel tengah bawah melambangkan kerbau atau kekayaan, sebagai harapan agar suatu keluarga memperoleh banyak kerbau. Panel tengah melambangkan simpul dan kotak, sebuah harapan agar semua keturunan keluarga akan bahagia dan hidup dalam kedamaian, seperti barang-barang yang tersimpan dalam sebuah kotak. Kotak bagian kiri atas dan kanan atas melambangkan hewan air, menunjukkan kebutuhan untuk bergerak cepat dan bekerja keras, seperti hewan yang bergerak di permukaan air. Hal Ini juga menunjukkan adanya kebutuhan akan keahlian tertentu untuk menghasilkan hasil yang baik.

Keteraturan dan ketertiban merupakan ciri umum dalam ukiran kayu Toraja, selain itu ukiran kayu Toraja juga abstrak dan geometris. Alam sering digunakan sebagai dasar dari ornamen Toraja, karena alam penuh dengan abstraksi dan geometri yang teratur. Ornamen Toraja dipelajari dalam ethnomatematika dengan tujuan mengungkap struktur matematikanya meskipun suku Toraja membuat ukiran ini hanya berdasarkan taksiran mereka sendiri. Suku Toraja menggunakan bambu untuk membuat oranamen geometris.

Nama dan Makna Ragam Motif Toraja

Ukiran Toraja adalah kesenian ukir Melayu khas suku bangsa Toraja di Sulawesi Selatan. Ukiran ini dicetak menggunakan alat ukir khusus di atas sebuah papan kayu, tiang rumah adat, jendela, atau pintu. Motif ukiran Toraja bermacam-macam, antara lain cerita rakyat, benda di langit, binatang yang disakralkan, peralatan rumah tangga, atau tumbuh-tumbuhan. Nama dan Makna Motif  Toraja dapat kami uraikan antara lain:
Read more »
Like
ccc

Add to Cart

Batik Indonesia

Batik Indonesia

Batik Indonesia
Seni Batik adalah hasil karya kain dari Indonesia yang kaya akan simbol, motif, warna, dan cerita yang panjang di balik proses pembuatannya. Siapapun yang pernah mengamati dengan seksama, serta menyentuh kain batik produksi Indonesia, pasti akan terpesona dengan keindahan, keunikan, dan kerumitan desain kain spesial ini. Keterpesonaan itu tak hanya dialami orang asing, namun juga oleh orang Indonesia sendiri yang tidak bersentuhan langsung dengan proses pembuatan batik. Malah, sebenarnya, banyak orang Indonesia yang belum paham bagaimana sebenarnya proses pembuatan batik itu, dan menjadi makin terkagum-kagum dan bangga begitu datang ke sebuah workshop batik dan melihat prosesnya dari awal hingga akhir. Ya, karena setiap batik memang sebuah karya cipta yang bermutu tinggi.
Secara sederhana, batik didefinisikan sebagai kain bercorak khusus yang dibuat dengan teknik pencelupan dan penggunaan malam (wax) sebagai perintangwarna. Dari bahasa apa ‘batik’ berasal, dan sejak kapan batik mulai dikenal di Indonesia, tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti. Relief tokoh-tokoh yang terpahat di candicandi Hindu dan Buddha di Jawa yang dibangun abad ke-8, misalnya, sudah mengenakan kain dengan hiasan motif-motif yang mirip dengan motif-motif batik klasik.
Namun sebagian ahli berpendapat, batik baru benar benar berkembang pesat di masa pemerintahan Sultan Agung (1613- 1645), raja terbesar Kerajaan Mataram Islam. Hal ini terkait dengan ambisinya untuk menyatukan seluruh Jawa di bawah kekuasaannya, dan mengangkat segala sesuatu yang berbau Jawa, yang dianggap mempunyai kebudayaan tinggi. Seni Batik termasuk di dalamnya. Meski, dimasa itu dan di abad berikutnya, penggunaan batik masih terbatas dilingkungan keraton, dengan motif-motif yang terbatas, serta dengan berbagai aturan penggunaan dan larangan bagi masyarakat umum untuk memakainya.
Ditemukannya canting dan cap tembaga pada abad ke-19, bocornya teknik pembuatan batik ke luar tembok keraton, banyaknya migrasi orang-orang China ke daerah pesisir utara Jawa, serta peran para wanita Belanda yang tertarik untuk mengembangkan batik dari segi motif maupun bisnisnya, berdampak pada munculnya sentra-sentra batik baru. Kalau semula batik hanya ‘dikuasai’ oleh Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta yang letaknya relatif di pedalaman, maka interaksi para pedagang lokal dengan para imigran China maupun kaum elite Belanda -yang waktu itu menjajah Indonesiamemunculkan batik Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Lasem, Tuban, dan Sumenep (Madura). Kesemuanya merupakan kota-kota di pesisir utara
Pulau Jawa.
Hal ini juga berdampak pada makin berkembangnya motif-motif dan warna batik. Jika batik keraton mempunyai motif-motif yang kaku dan warna yang terbatas seperti cokelat muda, cokelat tua, ungu, hitam, maka batik pesisiran ini mempunyai motif-motif yang bebas dan warna-warna yang lebih kaya dan ceria, misalnya hijau, biru muda, oranye, dan merah, dikombinasikan dengan warna-warna yang sudah ada.
Berkembangnya batik peranakan Tionghoa, Batik Belanda (1840-1940), batik Jawa Hokokai (1943-1945) di masa penjajahan Jepang, ikut memberi warna pada perkembangan batik. Terlebih ketika tahun 1950, Ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia, mencanangkan batik sebagai busana nasional, batik pun berkembang menuju era modern, dan semua orang mulai bisa memakainya.
Sejarah batik yang panjang, mutunya yang tinggi, serta keunikannya yang khas Indonesia itulah yang kemudian membuat UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu mengukuhkan Seni Batik sebagai warisan budaya Indonesia. Imbas pengakuan ini adalah popularitas batik yang makin meningkat, dan makin bergairahnya industri batik, yang umumnya dikerjakan oleh rumahtangga, industri kecil, dan industri menengah. Tak hanya di Jawa, batik-batik dari berbagai daerah seperti Lampung, Palembang, Banjarmasin, Sumbawa, hingga Papua pun bermunculan, dengan mengangkat motif-motif lokal yang tak kalah eksotik.

Teknik Pembuatan Batik

Proses yang Rumit Dari segi teknik pembuatannya, batik dibedakan menjadi Batik tulis dan Seni Batik Cap. Sedangkan ‘batik print’ yang menggunakan teknik sablon umumnya tidak dikategorikan sebagai batik, melainkan ‘kain bermotif seperti batik’. Jika kita mengamati kain batik tulis atau cap secara lebih dekat, dan melihat kerumitan desain serta warnanya, maka kita akan segera paham bahwa kain ini merupakan kombinasi antara seniman pendesain motif yang brilian, proses yang memerlukan kerja keras dan banyak tahap, penggunaan tenaga kerja dengan berbagai keahlian, serta pemakaian bahan-bahan pembuat Seni Batik yang cukup banyak.
Pembuatan batik sekurangnya melalui lima tahap proses berbeda. Awalnya, dari penuangan ide si seniman pembuat batik -yang umumnya juga desainer motif batik- ke dalam kertas. Motif ini bisa motif klasik yang menjadi ciri khas daerah di mana si pembatik tinggal, bisa juga motif baru yang sengaja diciptakan si pembatik. Sketsa kasar motif ini kemudian disempurnakan dan disesuaikan ukurannya ke dalam kertas kalkir.
Lalu, motif besar ini dijiplak ke atas kain putih yang akan dibatik, apakah itu memakai pensil untuk batik tulis,
atau cap tembaga untuk batik cap. Kain kemudian dicanting, yakni proses penutupan bagian-bagian yang tidak ingin terkena pewarnaan, menggunakan malam, dan diberi isen-isen atau motif pengisi.
Kain lalu mengalami pencelupan pertama dalam zat pewarna. Setelah dicuci dan dikeringkan, diperolehlah warna pertama. Malam yang masih menempel pada kain akan melindungi bagian yang ditutupi itu supaya tidak terkena warna pertama.
Malam itu lalu dilorod, yakni dilepaskan dengan merebus kain dalam air mendidih. Nah, bagian yang tadi diwarnai pertama itu kini ditutup dengan lilin. Bagian yang tadi diberi lilin (sekarang lilinnya sudah lepas) giliran untuk diwarnai.
Begitu terus berulang-ulang, tergantung seberapa banyak jumlah warna yang diinginkan dalam kain batik itu.
Kadang ada juga batik dua sisi, yakni kedua sisi kain itu diwarnai. Tak heran jika untuk membuatan satu kain batik yang bermutu tinggi bisa memerlukan waktu hingga tujuh bulan! Tidak mengherankan pula jika harganya mahal, ada yang mencapai di atas Rp 10 juta per lembar.
Meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan juga kesehatan para pekerja, membuat para seniman batik mulai memperhatikan aspek pengelolaan limbah dan juga kesehatan dan keselamatan kerja. Bagaimanapun, proses pembuatan batik ini menggunakan bahan-bahan yang bisa berbahaya, seperti zat warna sintetis dari kelompok azo dyes, soda kaustik, asam klorida, turkish red oil, deterjen, dan malam. Pemakaian zat warna alami yang berasal dari kulit batang, kayu, atau akar tanaman juga bukannya tidak ada masalah, karena ini bisa memicu penebangan pohon secara serampangan.
Karenanya, para seniman batik yang sudah cukup maju umumnya melengkapi para pekerjanya dengan ventilasi ruang kerja yang cukup, boots, sarung tangan, dan masker. Limbah proses pembatikan sendiri bisa berupa gas, zat cair, dan zat padat. Uap atau gas berasal dari pemasakan malam dan proses nglorod. Limbah cair berasal dari sisa zat warna, air perebus, serta air pencuci. Sedangkan limbah padat berupa sisa kain, malam bekas yang sebagian besar dipakai ulang dan sisa zat pewarna alami. Limbah cair memerlukan penanganan yang serius, dan sebagian industri batik rumahtangga yang cukup besar mulai menyediakan sarana bak pengolahan limbah cair sederhana dari beton, yang terdiri dari satu unit bak penetral, satu unit bak penampung, dan tiga unit bak penyaring.
Sebagian besar industri Seni Batik rumah tangga juga terletak di pemukiman penduduk, yang, meskipun menggunakan tenagatenaga kerja dari lingkungan sekitar, namun proses produksinya juga bisa mengganggu lingkungan. Karena itu para pembatik yang sudah cukup besar kini mulai memindahkan workshop pembatikan itu ke lokasi yang terpisah dari pemukiman.

Disadur dari Majalah Batik Edisi Mei 2013
Like
ccc

Add to Cart

Seni Batik

Seni Batik

Seni Batik
Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara seperti India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal dari sana. Namun demikian,dalam kenyataannya perkembangan batik yang menjadi sangat populer dan mendunia berasal dari Indonesia-Jawa. Hal ini dibuktikan dengan diadopsinya istilah batik ke dalam bahasa Inggris. Jejak penggunaan kain batik diketemukan pada patung dan relief di candi-candi.
Dalam perkembangan penggunaannya sejak masa kerajaan di Jawa, penggunaan batik menunjukan status kebangsawanan dan ritual yang sedang diselenggarakan. Misalnya untuk motif-motif tertentu seperti parangbarong, parang-rusak hanya boleh dikenakan oleh raja, kemudian ketika ada ritual perkawinan, sang pengantin dianjurkan menggunakan motif truntum, atau sidomukti yang memiliki makna harapan positif bagi sang pengantin. Namun, saat ini aturan tradisi tersebut sudah kurang ditaati oleh kebanyakan masyarakat.

Pengertian Seni Batik

Pengertian Seni Batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan teknik tutup celup dengan menggunakan lilin atau malam sebagai perintang dan zat pewarna pada kain. (Warsito, 2008: 12). Penelusuran arti kata Batik dalam istilah Jawa berasal dari kata rambataning titik atau rangkaian dari titik-titik.(Honggopuro, 2002: 62). Sedangkan menurut Yahya, 1971:2 Seni Batik adalah karya yang dipaparkan di atas bidang datar (kain atau sutra) dengan dilukis atau ditulis, dikuas atau ditumpahkan atau dengan menggunakan canting atau cap dengan menggunakan malam untuk menutup agar tetap seperti warna aslinya.

Seni Batik merupakan karya warisan budaya bangsa Indonesia yang telah mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu. Perkembangan yang terjadi telah membuktikan bahwa seni kerajinan batik sangat dinamis dan dapat menyesuaikan dirinya baik dalam dimensi bentuk, ruang, dan waktu.

Seni Batik merupakan unsur local genius yang menjadi ciri masyarakat Jawa. Seorang sarjana Belanda, J.L.A. Brandes (1889) telah menyatakan bahwa ada 10 butir kekayaan budaya yang telah dimiliki bangsa Indonesia (Jawa) sebelum tersentuh oleh budaya India yang salah satu diantaranya adalah Seni Batik. Perkembangan batik tersebut seperti terlihat dan dibuktikan pada patung-patung dewa di candi-candi dan seolah-olah sudah memakai kain batik.

Sejarah Seni Batik

Timbul Haryono menjelaskan bahwa di Indonesia daerah yang mengenal batik pertama kali adalah Priyangan, yang disebut dengan istilah simbut. Kain simbut dibuat dengan mori hasil pintalan dan tenunan sendiri, tidak menggunakan malam sebagai perintang warna tetapi menggunakan kanji (jenang) beras ketan.

Awalnya seni kerajinan batik merupakan kebudayaan yang terbatas dalam kraton saja (budaya ageng) dan hasilnya berupa kain untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Ragam corak dan warna juga terbatas, beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu dinamakan batik tradisional. Batik tradisonal dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Sekitar abad ke-12 orang Indonesia telah bisa membuat campuran pewarna untuk menghasilkan batik Bangun tulak (hitam putih). Sekitar abad ke-15 seni kerajinan batik menuju ke arah keindahan setelah mendapat pengaruh dari India, Cina, dan Arab seiring dengan berkembangnya kebudayaan Islam yang masuk ke nusantara.

Setelah runtuhnya Majapahit, penyebaran dan pengembangan seni kerajinan batik kemudian banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram. Pada masa pemerintahan Sultan Agung, seni kerajinan batik banyak dilakukan para wanita di lingkungan kraton. Pada waktu itu mulai ditemukan pewarna merah dan kuning serta perpaduan warna gula kelapa. Perkembangan Seni Batik mulai pesat setelah ditemukannya warna-warna seperti: soga (coklat), kuning (kunyit) pada sekitar abad ke-17.

Motif Batik

Motif Seni Batik jumlahnya tak terhitung banyaknya, motif-motif batik memiliki ciri khas yaitu hasil dari stilasi dan abstraksi, disusun secara acak dan mengikuti prinsip pengulangan, selang-seling dengan arah diagonal, vertikal, ataupun horizontal. Dilihat dari gaya dan corak motif batik dapat dibedakan menjadi dua, yakni motif batik pedalaman dan pesisir Batik pedalaman diwakili oleh Surakarta dan Yogyakarta cenderung warnanya berat dan gelap terdiri dari hitam, biru, putih, dan coklat. Bentuk motifnya merupakan abstraksi dan stilasi alam lingkungan seperti motif parang, garuda, hujan, kawung dan sebagainya. Sedangkan batik pesisir warnanya cerah, ringan dan bebas. Bentuk motifnya banyak berupa stilasi dari alam seperti gunung, awan, burung, tumbuh-tumbuhan, naga, kaligrafi Arab. Hal ini diduga banyak mendapat pengaruh dari seni rupa Cina karena kontak perdagangan terutama di daerah Pekalongan.

Read more »
Like
ccc

Add to Cart

Seni Kriya Batik Cap

Seni Kriya Batik Cap

Seni Kriya Batik Cap
Ada masanya permintaan akan Seni Kriya kain batik begitu tinggi, sementara kapasitas produksi Seni Kriya batik tulis tidak bisa memenuhinya karena keterbatasan sumber daya manusia maupun prosesnya sendiri yang memakan waktu lama. Kekurangan pasokan Karya seni kriya batik ini kemudian memunculkan ide untuk membuat Karya seni kriya Batik Cap. Pemikirannya, motif batik bisa dibuat lebih cepat secara berulang dengan menggunakan cap atau stempel motif batik.

Penggunaan cap batik ini telah dicatat oleh Thomas Stamford Raffles saat ia menjadi gubernur jendral Inggris di Jawa (1811-1816). Saat itu, yang digunakan adalah stempel dari kayu, untuk menempelkan bahan warna nabati pada kain. Namun warna kain dengan cap memakai cara ini tidak tahan lama. Sebelum masa itu konon pernah dipakai juga stempel dari potongan melintang umbi besar. Pada potongan itu diukirkan motif yang akan distempel. Umbi dicelupkan ke cairan malam (lilin batik) dan dicapkan ke kain. Cara ini juga tidak efektif karena stempelnya tidak tahan lama dan garis malamya tidak rata. Kemudian berkembang stempel kayu, lalu stempel kayu dengan pasak-pasak kecil yang dipakukan untuk membuat garis-garis. Namun ternyata pasak ini lebih cocok untuk membuat isen-isen (pengisi) berupa titik-titik.

Sekitar tahun 1845, mulailah diperkenalkan cap dari tembaga. Garis-garis motif dibuat dari alur-alur tipis plat tembaga, yang dipatri dengan timah ke kerangka yang kemudian diberi gagang besi. Teknik ini mirip cara yang dipakai para perajin emas dan perak China, sehingga diduga teknik cap tembaga pada batik ini dibawa oleh para pedagang China. Ukuran capnya masih kecil, sekitar 10x10 cm. Penemuan pasak-pasak penanda titik hubung di keempat sudut cap agar pola batik itu bisa diulang - ulang dengan sempurna oleh tukang pencapnya, baru ditemukan sekitar tahun 1930.

Meski cap dari tembaga ini jauh lebih mahal, namun hingga sekarang terus digunakan, karena motif yang dihasilkannya lebih akurat, tembaga mudah dibentuk untuk membuat berbagai detil motif dan berbagai ukuran, serta tahan lama. Usia cap tembaga ini bisa mencapai 10 tahun, asal disimpan dengan baik dan cap tidak patah atau rusak. Dengan ditemukannya teknik cap, mulailah kaum laki-laki turut mengerjakan produksi kain batik.

cara pembuatan batik cap

Sebelumnya, membatik adalah pekerjaan kaum perempuan. Produksi batik cap pun semakin berkembang di Indonesia khususnya di Jawa Tengah, dengan jumlah perajin terbanyak ada di Pekalongan, disusul Solo, Yogyakarta, Lasem, dan kota-kota lain di Jawa seperti Cirebon, Tasikmalaya dan Bandung. Jumlah perajin cap di Pekalongan saat ini kurang dari 50 orang, karena sebagian besar pindah ke beberapa kota termasuk ke Jawa Timur, Bali, dan kota-kota lainnya.

Cara Pembuatan Batik Cap

Meski cap dapat mempercepat proses pembuatan karya seni kriya batik, pembuatan capnya sendiri tidaklah sesederhana yang kita pikirkan. Butuh waktu yang lama dan memerlukan banyak langkah, serta tentu perajin cap yang mumpuni. Langkah awal pembuatan cap dimulai dengan mendesain motif batik cap, dengan cara membuat sketsa desain secara manual pada kertas roti atau kertas kalkir, maupun dengan bantuan teknologi desain grafis pada komputer. Biasanya motif geometris dibuat dengan komputer, sebab motif ini mudah diulang dengan ‘copypaste’. Motif yang meliuk-liuk seperti flora dibuat secara manual, sebab motif ini memiliki detail yang lebih rumit dan lebih tidak terukur.

Langkah berikutnya adalah membuat ancak, yakni rangka dasar untuk pemasangan motif cap. Motif cap akan direkatkan ke rangka ini agar kokoh dan tidak lepas atau bergeser. Membuat matriks rangka ini saja memerlukan keahlian dan ketelitian dalam hal teknik penguncian antar sambungan pelat agar rangka ini kokoh.Kemudian dimulailah membuat motif tembaganya. Ini bagian yang paling menarik, karena kita bisa melihat bagaimana si perajin cap mentransformasi motif yang ada di kertas contekan menjadi motif dari potongan-potongan pelat tembaga. Melihat bagaimana ia mengukur panjang pelat dengan alat jangka, lalu menekuk-nekuknya dengan pinset besi agar sesuai dengan liukan pola di kertas, akan membuat kita terkagum-kagum. Saat melihat bagian ini pula, umumnya timbul keinginan untuk bisa menirukan cara si perajin dalam mengukur dan menekuk pelat. Dan memang, untuk bisa memahami dan menghargai cara membuat cap ini, satu-satunya cara adalah melihat dan mempraktekkannya langsung.

Setelah membentuk motif besarnya, pekerjaan selanjutnya adalah mengisi ruang-ruang kosong di antara motif tembaga itu dengan pola tutul (titik-titik) menggunakan logam seng yang dibentuk menyerupai sisir. Batang-batang ‘sisir’ yang lancip menghadap ke atas dan memenuhi ruang kosong yang diisinya. Berikutnya, perajin membuat pola tembokan –bagian motif yang seluruhnya ditutup malam– lalu pola bajelan, yang berfungsi sebagai pengganjal agar motif yang sudah terpasang tetap kokoh di tempatnya. Bagian membuat motif tembaga ini membutuhkan waktu paling lama, karena si perajin harus menyelesaikan semua lekukan, sambungan, dan juga titik-titik sesuai motif di kertas.

Pekerjaan membuat cap belum selesai sampai di sini. Masih banyak tahapan lain sampai cap itu benar-benar siap dipakai. Berikutnya adalah membuat siwer, bagian penghubung untuk melekatkan gagang cap dengan rangka ancak. Gagang cap ini juga mesti dibuat secara manual dari besi. Lalu pemasangan titik pengulangan motif (sentil), dan pematrian motif serta seluruh sambungan dan celah di dalam cap menggunakan campuran patri dan bubuk besi. Cap kemudian dibakar dalam arang membara agar sambungan patri ini mengeras dan cap pun kokoh. Proses berikutnya adalah penataan, yakni pencabutan kembali kuncian-kuncian sementara pada rangka cap, karena kini motif cap sudah permanen oleh pematrian. Si perajin kemudian menuang cap dengan cairan gondorukem panas, yang akan mengeras dalam dua jam. Permukaan cap yang tertutup gondorukem padat ini digosok dengan logam bergerigi seperti gergaji, sampai motifnya terlihat kembali dengan lebih mengilat dan rata di seluruh permukaan. Cap dipanaskan lagi di dalam wajan untuk mencairkan gondorukem, hingga diperolehlah cap hasil akhir dengan bagian motifnya yang mengilat dan rata.
Terakhir, dilakukan tes cap pada kain atau kertas. Jika hasil cap belum rata atau motifnya ada yang kurang jelas ataupun garisnya terputus, dilakukan lagi pengulangan dari tahap penuangan gondorukem. Jika hasil cap sudah seperti yang diharapkan, barulah cap itu siap dipakai.
Read more »
Like
ccc

Add to Cart

Gambar Lukisan Patung Ivan Sagito dan Biografinya

Gambar Lukisan Patung Ivan Sagito dan Biografinya

Gambar Lukisan Ivan Sagito
Gambar Lukisan Ivan Sagito "Transformasi" 1995, Oil On Canvas, 110 x 140 cm

Portrait
Ivan Sagito atau Ivan Sagita lahir di Malang tahun 1957 dan belajar di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1979-85. Dia dikenal sebagai seorang seniman introvert dan misterius, namun karya seninya cukup terkenal di dunia seni. Dia menggunakan teknik melukis realistik untuk membuat gambar realistis. Keluar dari ketegangan ini, ia berusaha untuk menggambarkan ketidakpastian kehidupan sehari-hari, terutama karena mereka berdampak pada orang-orang yang tidak berdaya dalam menghadapi kemiskinan dan ketidakadilan. Dia mengatakan: "Bagi saya, hidup selalu pergi berbeda dari yang kita harapkan Ini adalah mengapa saya cenderung untuk mengekspresikan ketidakpastian Melihat kehidupan di lingkungan saya, saya mendapat kesan bahwa semua orang dikendalikan oleh kekuatan tak terlihat .....".
Subyek Ivan Sagito yang sering dituangkan kedalam karya-karyanya adalah orang-orang tradisional Jawa yang hidupnya ia mengamati perjuangan di Yogyakarta. Dia telah menyatakan: "Mereka berjuang untuk bertahan hidup, tapi mereka menerima apa pun yang terjadi pada mereka." Dalam persiapan untuk sebuah lukisan, ia mungkin mengambil beberapa foto dari subjek dalam upaya untuk menangkap realitas batin mereka.
Ivan Sagito hampir selalu melukis sosok manusia berulang kali dalam satu pekerjaan, menggambarkan mereka dalam pergeseran pose atau situasi yang berbeda. Lukisan Ivan Sagito yang terpilih sebagai Karya Terbaik di 7 dan 8 Jakarta Biennale Seni Lukis pada tahun 1987 dan 1989, dan ia dianugerahi medali perak di Triennale Osaka pada tahun 1996. Pameran tunggal pertamanya adalah di Duta Fine Art Gallery di Jakarta pada tahun 1988. Pameran kelompok dipilih meliputi: Tree Asian Art Show (Museum Seni Fukuoka, Jepang, 1989); The Seventh Asia Pameran Seni Internasional (Bandung, Indonesia, 1992); The First Asia-Pacific Triennial of Contemporary Art (Galeri Seni Queensland, Brisbane, Australia, 1993); Asian Warna Air (Galeri Nasional, Bangkok, 1995), dan Modernitas and Beyond (Singapore Art Museum, 1996).

Awards

  • 1987: Award Biennale Seni Lukis Jakarta - Indonesia
  • 1989: Award Biennale Seni Lukis Jakarta - Indonesia
  • 1996: Silver Medal, The Osaka Triennale 1996. Japan
  • 1998: Mainichi Broadcasting System Prize, The Osaka Sculpture, Triennale 1998,

Solo Exhibition

2003 : Red Mill Gallery, Vermont Studio Centre, US.
2000 : "Freezing The Time", Drawing Exhibition, Gallery of Northern Territory University, Darwin, Australia.
2005 : "Death Containing Life", CP ARTSPACE, Jakarta
2011 “final silence” Pulchri Studio , Denhaag - Holland

Group Exhibition

1998 :

  • “Under Cover” The Pretoria Art Museum and Ipopeng Project, Pretoria, South Africa 
  • Sandton Civic Gallery, Johannesburg

1999 :

  • “Soul Ties” Art from Indonesia, Singapore Art Museum

2000 :

  • “Gambar Ajal dan Kegirangan Baru”, Eddie Hara & Ivan Sagita, Gallery Santi, Jakarta

2001 :

  •  “Membaca Frida Kahlo”, Nadi Gallery, Jakarta
  •  Osaka Triennale 2001, Japan
  •  “Not just the political”, Museum II, Widayat, Mungkid, Magelang
  •  “Melik Nggendhong Lali” Anniversary Basis 50, Bentara Budaya, Yogyakarta
  •  “Pembacaan lewat simbol-simbol”, Galery Embun, Yogyakarta

2002 :

  • Anniversary Exhibition Gallery Canna, Jakarta
  • “Mata Hati Demokrasi”, Taman Budaya, Jakarta
  • “Dimensi Raden Saleh”, Gallery Semarang, Semarang
  • “Saksi Mata”, Nadi Gallery, Jakarta
  • “Intercosmolimagination”, Studio Budaya Langgeng - Magelang

2003 :

  • “Lintas Batas, Andi Galeri, Jakarta
  • Canna Galeri
  • Galeri Gajah Mada, Semarang
  • CP Open Biennale 2003, Jakarta, Indonesia
  • “Air kata-kata – Sindhunata”, Bentara Budaya - Yogyakarta
  • “Infatuated”, Sunjin Gallery, Singapore

2004 :

  • "Membaca Dunia Widayat”, Museum Widayat - Magelang
  • "Wings of Words Wings of Color”, Langgeng Gallery - Magelang
  • "All is in our head”, Singapore Art air 2004
  • "Perception in Vibration”, Edwin’s Gallery - Jakarta
  • "4 Sehat Mo-limo Sempurna”, Bentara Budaya - Yogyakarta

2005 :

  • “Urban/Culture”, CP Biennale 2005
  • “The Second Beijing International Art Biennale”, China 2005

2006 :

  • “Time & Signs”, Vanessa Art Link, Jakarta
  • “Beyond: The Limits and Its Challenges”, Biennale Jakarta XII
  • “China International Gallery Exposition”, Beijing – China
  • “ Common Link” Vanessa Art Link – Beijing
  • “Icon Restropective” Visual Art exhibition, Jogja Galery – Yogyakarta

2007 :

  • “Beautiful Death” Bentara Budaya Yogyakarta
  • “Gendakan” – Bentara Budaya – Yogyakarta
  • “ 100 Tahun Pelukis Besar Affandi” Taman Budaya Yogyakarta
  • “ Conscience Celebrate”, Edwin’s Gallery, Jakarta
  • “Transgenerasi”, Galeri Nasional – Manado
  • “Titian Masa”, The Collection of National Gallery of Indonesia – Malaysia
  • “Shanghai Art Fair 2007” : Shanghai – China
  • “Neo-Nation” Biennale Jogja IX – 2007 – Yogyakarta
2009 :
  • “Friendship Code” – Syang Artspace – Magelang
  • “Milestone”-Vanessa Art Link Gallery Jakarta
  • “Poli(chromatic) -V-art Gallery - Bentara Budaya Yogyakarta
  • “Indonesia Contemporary Drawing”-Galeri Nasional Indonesia Jakarta
  • “Next Nature” – Galeri Nasional Indonesia Jakarta
  • “Living Legends” -Edwin Galery- Galeri Nasional Indonesia Jakarta
  • “Exposigns” 25th ISI Yogyakarta - Yogyakarta
  • “Biennale X” Yogyakarta
2010 :
  • “Ratu Kidul dan Dunia Mitos Kita” - Balai Soedjatmoko - Solo
  • “Crossing and Blurring the Boundaries”-Galeri Nasional Indonesia Jakarta
  • “Apa Itu Khethok ?-Galeri Canna Indonesia
2011 :
  • “Art Stage Singapore” 2011
  • “Fligh for Light” Indonesian Art and Religiosity – Jakarta
2012 :
  • “Legacy : The Trace of Civilization-Esa Sampoerna Art Museum-Surabaya
  • “kembar mayang” – museum Widayat – Magelang
  • “Crouching Tigers and Hidden Dragons” – London and Singapore
sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Ivan_Sagita
    Berikut beberapa Gambar Lukisan Ivan Sagito :

    Read more »
    Like
    ccc

    Add to Cart

    Karya dan Biografi Leonardo Da Vinci

    Karya dan Biografi Leonardo Da Vinci

    karya leonardo da vinci
    Leonardo Da Vinci dilahirkan di Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 – meninggal di Clos Luce, Perancis, pada tanggal 2 Mei 1519 tepatnya waktu Leonardo Davinci berumur 67 tahun. Leonardo Da Vinci merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia memiliki nama lengkap Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero dari kota Vinci. Dia adalah seorang arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis zaman Renaisans di Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai manusia genius universal.

    Leonardo Da Vinci terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan kuliner.

    Pada usia belia, Leonardo Da Vinci  sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis, Leonardo Da Vinci juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain.

    Pada tahun 1481 Leonardo Da Vinci pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma.

    Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangelo dalam merancang katedral Santo Petrus. Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman.

    Di dalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.

    Maha karyanya, Jamuan Terakhir (The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris.

    karya leonardo da vinci

    karya leonardo da vinci

    Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.

    Leonardo da Vinci wafat di Clos Luce, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.

    Setelah meninggal dunianya, sangat kuat ditengarai bahwa Leonardo pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat.

    Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'.

    Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan pelacur diperistri oleh Yesus. Namun semua hal tersebut tidak terbukti kebenarannya, hingga saat ini, sehingga tudingan ini hanya dianggap sebagai langkah untuk memojokkan posisi umat Kristiani.

    Lukisan tidak saja mencerminkan luarnya benda, pendapat Da Vinci: yang dimaksud dengan Seni lukis adalah segala sesuatu yang terkandung di dalamnya, yang dasarnya alami dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang manusia, lalu diekspresikan dalam bentuk gambar.

    Menurut Leonardo Da Vinci, Ilmu pengetahuan dan seni lukis ada hubungannya, misalnya gambar manusia, dia pernah melakukan sebuah percobaan (membedah mayat agar dapat mengerti anatomi tubuh manusia).

    Sehingga dalam lukisannya, dia selalu dengan tepat menangkap gerakan otot di bawah lapisan kulit, maka hasil lukisannya sangat halus, dan cermat, contohnya: sketsa tangannya yang masih tersimpan hingga kini, setiap goresannya sangat indah, goresan penanya juga jelas, hal ini jarang dijumpai pada saat itu. Terutama pada bagian mata dan rambut, tidak saja lembut, juga mengandung suatu daya tarik. Ini menunjukan kematangan, kemampuan lukis tingkat tinggi.

    Meskipun Leonardo Da Vinci adalah ilmuwan yang luar biasa, tapi pada dasarnya, dia masih tetap milik dunia seni. Dia memadukan ilmu dengan seni, dan tidak karena mengejar kebenaranilmu lalu melupakan keindahan.

    Saat itu banyak seniman yang menggemari teknik gambar nyata. Orang - orang ini meski bisa dengan tepat menggambar bentuk dari bagian sesuatu, namun melupakan segi keindahan yang utuh. Sehingga memberi kesan rumit. Pada kenyataannya, perkembangan seni di zaman pemulihan budaya, perpaduan antara sifat nyata dan mempertahankan keindahan menyeluruh secara untuh, hanya Da Vinci yang paling menonjol.

    Meski sepanjang hidup Leonardo Da Vinci tak henti - hentinya mengejar kemauan dan tak pernah mengenal puas, sehingga meninggalkan setumpuk sketsa, namun karya yang benar - benar selesai tidaklah banyak, hal ini amat disayangkan bagi sang genius dan bagi dunia seni.


    Berikut Beberapa Karya Seni Rupa Leonardo Davinci :

    Read more »
    Like
    ccc

    Add to Cart

    Ragam Motif Hias Klasik Tradisional

    Ragam Motif Hias Klasik Tradisional

    Ragam Motif Hias Klasik Tradisional
    Motif Hias di Indonesia sangat beragam, macam-macam motif hias ini sering kita temukan pada karya seni kriya yang di ciptakan di wilayah nusantara, baik penggunaan motif hias yang sudah terpengaruh dengan gaya modern, ataupun seni kriya yang masih mempertahankan gaya motif hias lama atau klasik. Namun motif yang kami bagikan kali ini adalah motif klasik tradisional yang berkembang pada zaman islam di Jawa yang telah yang mencapai puncak kejayaan pada zaman kerajaan-kerajaan besar di Jawa dan sekitarnya.

    1. Motif Ragam Hias Padjajaran

    Motif Ragam Hias Padjajaran berbentuk ukel dari daun pakis dan bentuknya serba bulat. Bentuk ukel seperti tanda koma, Angkupnya berbentuk bulat juga. Ujung ukel berbentuk patran miring. Motif Ragam Hias Padjajaran ini dapat kita lihat di Makam Sunan Gunung Jati, pada suatu bangsal dari kayu berukir. Menurut sejarah, semula adalah bangsal Taruma Negara dari Kerajaan Prabu Siliwangi. Makam tersebut terletak di dekat sungai Citarum di daerah Cirebon. Motif Ragam Hias Padjajaran diketemukan oleh Dinas Purbakala.

    Read more »
    Like
    ccc

    Add to Cart

    Gratis Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia

    Gratis Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia
    Tutorial Photoshop bahasa indonesia sangat jarang kita dapatkan, tidak sama dengan tutorial photoshop dalam bahasa inggris yang banyak sekali bertebaran di dunia internet yang bisa kita ambil dan pelajari dengan gratis dan berbayar.dan posting kali ini saya ingin berbagi dengan anda tutorial photoshop bahasa indonesia dan tentu saja gratis untuk anda pelajari dan tersebar di beberapa situs yang memang membahas tentang cara dan teknik dalam menggunakan aplikasi nomor satu Adobe Photoshop dalam desain grafis.

    Berikut adalah beberapa tutorial photoshop bahasa indonesia yang bisa anda pelajari dengan gratis.

    1. Tutorial Photoshop membuat efek Digital Art


    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia

    Dalam tutorial ini anda akan mempelajari proses pembuatan karya digital art bergaya abstrak dengan langkah yang cukup sederhana.

    2. Membuat Efek 3 Dimensi dengan photoshop

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia

    dalam tutorial photoshop ini membahas tentang bagaimana membuat efek 3 dimensi

    3. Membuat Teks dengan Effect Terbakar

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia
    ini adalah tutorial bagaimana membuat teks dengan efek api yang menyala.

    4. Desain Poster dengan Photoshop

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia
    disini anda akan diajrkan cara menggabungkan beberapa elemen gambar dengan beberapa efek sehingga jadi sebuah poster yang indah.

    5. Membuat Fantasy Photo Manipulation

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia
    dalam tutorial photoshop ini anda bukan hanya belajar tentang menggabungkan sebuah photo dengan tekstur ular, tapi anda bisa mengembangkannya dengan efek tekstur yang lain seperti kayu, batu dan lain-lain.

    6. Membuat Teks Efek 3 Dimensi

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia

    7. Membuat Karya dengan efek Fantasy

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia
    8. Membuat efek Photo Dark Art



     9. Membuat Photo dengan Efek Sculpture atau patung

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia

    10. Membuat Image dengan tema Pop Art

    Tutorial Photoshop Bahasa Indonesia

    dan jika anda berkeinginan untuk mendownload video tutorial photoshop bahasa indonesia dengan gratis yang di produksi oleh bambomedia, silahkan anda menuju link berikut, Video tutorial Photoshop bahasa indonesia
    Like
    ccc

    Add to Cart

    Lukisan Affandi Burung Jatayu

    Lukisan Affandi Burung Jatayu

    Lukisan Affandi Burung Jatayu
    Lukisan Affandi kali ini yang saya ingin berbagi dengan anda berjudul "burung jatayu". Jatayu adalah sebuah kisah dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama sebuah burung yang setia dalam pengabdian kepada sang tuannya "Ramayana", kehebatan, kesetiaan dan pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana, dalam menyelamatkan Dewi Shinta sebagai Istri Ramayana yang akan diculik oleh Rahwana seorang Raja angkara murka, Jatayu dalam hal ini rela mengorbankan jiwa raganya demi menyelamatkan istri ramayana Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur dalam pertarungan tersebut melawan Rahwana.

    Cerita dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu tersebut diatas telah menginspirasi Seniman lukis terbesar indonesia Affandi untuk menciptakan sebuah karya lukisan diatas kanvas yang bertema "Burung Jatayu" sebuah karya lukisan plototan tube dengan gaya ekspresionis yang memukau, warna-warna yang cerah dan berani, sesuai dengan keberanian sang Jatayu melawan angkara murka rahwana sampai titik darah penghabisan.

    Disini kita bisa mengambil makna dari lukisan affandi burung jatayu bahwa dalam mengarungi hidup ini kita harus berani dan berbulat tekad untuk melawan setiap kejahatan dan angkara murka meskipun nyawa sebagai taruhannya. disamping itu dalam hidup kita harus mempunyai pendirian yang kokoh kepada kesetiaan yang sudah kita pilih sebagai pedoman dalam menjalani hidup ini.

    Tema Lukisan : Burung Jatayu
    Pelukis : Affandi
    Ukuran : 90cm x 70cm
    Media : Oil on Canvas
    Tahun pembuatan : 1971

    Like
    ccc

    Add to Cart

    Karya Senirupa Lukisan Cat Air

    Karya Senirupa Lukisan Cat Air

    Karya Senirupa Lukisan Cat Air
    Cat air atau Watercolor dalam bahasa inggris atau watercolour (Commonwealth dan Irlandia), yang biasa juga disebut dengan istilah akuarel adalah sebuah metode dan teknik dalam membuat karya lukisan. Cat air adalah media atau karya seni yang dihasilkan di mana cat terbuat dari pigmen warna yang larut dalam air. Dukungan tradisional dan paling umum untuk lukisan cat air adalah kertas, namun lukisan sat air bisa juga dibuat diatas, kulit kayu papirus, plastik, vellum atau kulit, kain dan kanvas. Cat air biasanya transparan, Teknik transparan ini cenderung lebih sulit dibanding media lain, cat minyak umpamanya. Pelukis cat air harus kosentrasi penuh ketika berkarya, tidak boleh ada kesalahan dalam proses penciptaan. Sekali salah menyapukan warna pada permukaan kertas, lukisan gagal. Cat air yang sudah digoreskan tidak bisa ditimpa lagi dengan warna lain. Teknik melukis seperti ini disebut juga dengan teknik allaprima. namun meskipun transparan lukisan cat air bisa menghasilkan karya lukis yang muncul bercahaya karena pigmen yang ditetapkan dalam bentuk yang relatif murni, meskipun lukisan cat air atau Watercolor juga bisa dibuat buram dengan menambahkan putih Cina.

    Pelukis yang sudah mahir menggunakan cat air, bisa melukis secara efektif dan efisien. Setiap pewarnaan, goresan, garis, dan elemen-elemen rupa lukisan dibuat spontan, tepat hanya dengan sekali sapuan kuas. Lukisan cat air penuh nuansa dan kecemerlangan warna. Menciptakan lukisan cat air membutuhkan ketrampilan tinggi. Pelukis cat air harus belajar setahap demi setahap untuk bisa menguasai tekniknya. Pewarnaan lukisan cat air dimulai dari warna paling terang, hingga warna yang lebih gelap. Jika warna gelap dimulai lebih dahulu, efeknya akan kusam.

    Di Asia Timur, lukisan cat air dengan tinta ini disebut sebagai lukisan brush atau lukisan gulir. Dalam lukisan Cina, Korea, dan Jepang telah menjadi media yang dominan, sering dalam warna hitam monokrom atau cokelat. India, Ethiopia dan negara-negara lain juga memiliki tradisi yang panjang. Fingerpainting dengan cat cat air berasal dari Cina. Tradisi melukis cat air mereka, berusia ribuan tahun dan telah dikenal banyak orang di berbagai belahan bumi. Meskipun orang lebih banyak mengenal lukisan cat air dari negeri-negeri tersebut, tradisi melukis cat air ada di berbagai bangsa seperti bangsa Mesir di Afrika, bangsa India, bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan bangsa-bangsa di benua Eropa serta Amerika.

    Cat Water color terdiri dari empat bahan utama:

    • pigmen , alami atau sintetis, mineral atau organik;
    • arabic gum sebagai pengikat untuk memegang pigmen dalam suspensi dan memperbaiki pigmen ke permukaan lukisan;
    • aditif seperti gliserin , empedu sapi , madu , pengawet: untuk mengubah viskositas, bersembunyi, daya tahan atau warna campuran pigmen dan kendaraan, dan
    • pelarut, zat yang digunakan untuk mengencerkan atau mengencerkan cat untuk aplikasi dan yang menguap ketika cat mengeras atau mengering.

    Sejarah Cat Air

    Tradisi melukis dengan cat yang dicampur air telah ada sejak zaman manusia gua. Lukisan cat air terdapat pada dinding-dinding gua di Eropa, Asia, Afrika dan Amerika. Cat air digunakan untuk membuat gambar islustrasi naskah sudah ada pada zaman Mesir Kuno dan di Eropa pada abad pertengahan. Cat air mulai digunakan sebagai media penciptaan karya seni zaman Renaisans abad ke-14 hingga 16. Pelukis zaman Renaisans dari Jerman Albrecht Dürer (1471–1528) melukis tanaman, binatang liar dan pemandangan dengan media cat air. Durer dianggap sebagai pelukis paling awal menggunakan medium cat air. Sekolah melukis dengan media cat air didirikan di Jerman oleh Hans Bol (1534–1593), sebagai kelanjutan tradisi melukis cat air yang dilakukan Durer. Pelukis zaman Barok (setelah Renaisans) umumnya menggunakan cat air untuk membuat sketsa.

    Pelukis van Dyck termasuk seniman perintis penggunaan media cat air. Pelukis lainnya seperti Claude Lorrain, Giovanni Benedetto Castiglione dan sejumlah seniman Belanda juga menggunakan cat air sebagai media untuk melukis. Media cat air semakin populer digunakan ketika para ahli tanaman menggunakan untuk melukiskan tumbuh-tumbuhan. Pemakaian cat air sebagai media penciptaan lukisan semakin populer pada abad ke-19 ketika sejumlah pelukis seperti John James Audubon menggunakan sebagai ekspresi senilukis. Cat air semakin banyak digunakan pada zaman sekarang, para pelukis naturalis banyak yang menggunakan cat air sebagai media ekpresi lukisan mereka.

    Sejumlah faktor mempengaruhi pesatnya penggunaan cat air sebagai media senilukis. Cat air dianggap lebih praktis dalam pemakainnya, meskipun untuk bisa menggunakan harus melalui belajar teknik secara bertahap. Cat air dianggap tepat untuk digunakan para wanita belajar melukis di sekolah-sekolah. Cat air juga digunakan para ilmuwan dan kalangan militer untuk membuat berbagai macam gambar. Pemakain cat air, kini semakin meluas tidak hanya oleh para pelukis profesional, tetapi juga oleh para pelajar, ilmuwan dan kalangan militer.

    Pada abad ke-18 William Gilpin menulis buku perjalanan dengan gambar-gambar pedesaan Inggris. Lembah, puri, gereja dan sungai, juga dilukiskannya sangat menarik dengan cat air. Di antara para pelukis cat air yang terkenal pada masa itu adalah Thomas Gainsborough, John Robert Cozens, Francis Towne, Michael Angelo Rooker, William Pars, Thomas Hearne dan John Warwick Smith. William Blake menerbitkan beberapa buku dengan ilustrasi lukisan cat air.

    Tiga pelukis Inggris dianggap sebagai seniman cat air perintis yaitu Paul Sandby (1730–1809), Thomas Girtin (1775–1802) dan Joseph Mallord Eilliam Turner (1775–1851). Paul Sandby karena keahliannya dalam menggunakan media ini dianggap sebagai "Bapak cat air Inggris". Thomas Girtin dianggap perintis pelukis cat air bertema pemandangan dan romantik dengan format besar. JMW Turner dianggap sebagai pelukis cat air yang sangat kuat dan produktif, karyanya tentang sejarah, arsitektur, mitologi dan pemandangan. Pelukis cat air lain pada zaman mereka antara lain John Varley, John Sell Cotman, Anthony Copley Fielding, Samuel Palmer, William Havell dan Samuel Prout. Pelukis Swis Louis Ducros juga dikenal sebagai pelukis cat air bertema romantik dengan format besar.

    Lukisan cat air menjadi populer di Amerika Serikat sepanjang pertengahan abad ke-19. Perkumpulan pelukis cat air didirikan pada tahun 1866. Para pelukis cat air terkenal pada abad ke-19 dari Amerika Serikat antara lain William Trost Richards, Fidelia Bridges, Thomas Moran, Thomas Eakins, John LaFarge, John Singer Sargent dan Winslow Homer.

    Lukisan Cat Air Abad ke-20

    Para pelukis abad ke-20 yang menggunakan cat air untuk menciptakan karya seni antara lain Wassily Kandinsky, Emil Nolde, Paul Klee, Egon Schiele dan Raoul Dufy. Di Amerika pelukis cat air terkenal diantaranya Charles Burchfield, Edward Hopper, Charles Demuth, Elliot O’Hara, dan John Marin. Pada masa itu para pelukis Amerika sering meniru lukisan impresionisme dan post-impresionisme Eropa. Lukisan cat air dengan gaya daerah setempat muncul pada tahun 1920an hingga 1940an. Lukisan bergaya Amerika terutama muncul dari "Cleveland School" atau "Ohio School". Kebanyakan para pelukis itu bergabung dengan studio animasi Hollywood atau "Chouinrd Art Institute" (sekarang "California Institute of the Arts"). Para pelukis terkemuka antara lain Phil Dike, Millard Sheets, Rex Brandt, Dong Kingman dan Milford Zornes. Perhimpunan pelukis cat Air California didirikan tahun 1921. Perhimpunan ini menyeponsori berbagai pameran lukisan cat air.

    Cat air terus digunakan oleh sejumlah seniman penting seperti Joseph Raffael, Andrew Wyeth, Philip Pearlstein, David Remfry, William Tillyer, Eric Fischl, Gerhard Richter dan Francesco Clemente. Cat air terus digunakan hingga kini sebagai media berekspresi untuk menciptakan lukisan. pemakaiannya semakin luas dan semakin banyak.

    Di Indonesia

    Di Indonesia pelukis cat air bisa dikatakan jarang atau mungkin bahkan tidak ada. Di luar negeri begitu banyak pelukis cat air dan penggemarnya, sampai banyak didirikan perkumpulan seniman dan perkumpulan penggemar lukisan cat air. Lukisan cat air tidak banyak ditekuni dan dipelajari di negeri ini barangkali karena tingkat kesulitannya lebih tinggi dari media lain. Pelukis yang ingin mahir dengan media cat air harus belajar setahap demi setahap dengan kosentrasi tinggi. Hanya pelukis yang tekun dan konsisten mempelajari teknik ini yang punya peluang berhasil menjadi maestro lukisan cat air. Orang yang terbiasa jalan pintas tidak memungkinkan menguasai teknik melukis cat air. Mengapa lukisan cat air tidak berkembang di Indonesia?

    Sumber Referensi: Dr. Agus Priyatno, M.Sn.
    Dosen pendidikan seni rupa Unimed


    Like
    ccc

    Add to Cart

    Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno

    Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno

    Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno

    Sejarah Yunani Kuno

    Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti.Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM ketika Romawi menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan Yunani, dengan dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari Persia. Zaman Emas Athena berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena dalam Perang Peloloponnesos. Perang Peloponnesos (431-404 SM) antara Sparta dan Athena, beserta sekutu masing-masing, amat sangat melemahkan kekuatan kolektif Yunani, dan pada 336 SM, hampir semua negara-kota di Yunani berada di bawah kekuasaan Makedonia. Itu adalah untuk pertama kalinya Yunani menjadi satu unit politik. Aleksander III (kelak dikenal sebagai Aleksander Agung), raja Makedonia berikutnya, mewarisi Yunani dari ayahnya, Phillip. Dengan pasukan dari Yunani, Aleksander berhasil menaklukan sebagian besar wilayah yang sudah dikenal oleh orang Yunani. Bersama penaklukannya, dia juga menyebarluaskan budaya Yunani (Hellenisme, atau ελληνισμος) ke Mesir, Persia, dan bahkan India. Setelah kematian Aleksander Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat, dan salah satunya adalah Yunani, yang bertahan sampai 168 SM, ketika akhirnya Makedonia ditaklukan oleh Romawi. Keseluruhan Yunani sendiri benar-benar dikuasai oleh Romawi pada 146 SM.
    Pada Periode Klasik, budaya Yunani berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani. Yunani Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan Romawi. Karena alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi peradaban Barat.

    Seni Rupa Yunani Kuno

    Seni Yunani kuno secara umum terbagi menjadi lima bentuk, yaitu arsitektur, patung, lukisan, tembikar, dan musik. namun disini kami hanya akan membahas khusus dibidang senirupa yaitu arsitektur, lukisan, seni patung dan peninggalan karya tembikar.

    1. Arsitektur

    Arsitektur meliputi rumah, bangunan suci seperti kuil dan makam, bangunan umum seperti dinding kota, teater, stadion, dan stoa.

    karya seni arsitektur Yunani kuno
    Kuil Zeus Olympia di Athena

    Bangunan tertua yang dibangun di Yunani, tepatnya pada Zaman Batu Baru, adalah rumah atau gubuk kecil, dan dinding kayu di sekelilingnya untuk perlindungan. Kemudian, dibangun rumah yang lebih besar, dan dinding batu di sekeliling desa.

    Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah suatu desa dibangun satu rumah yang paling besar, dan dinding batunya juga lebih besar.

    Pada Zaman Perunggu Akhir, dengan dipengaruhi Asia Barat, dan juga Minoa di Kreta, ada istana dan makam batu besar, selain juga jalan berubin, jembatan, bendungan, dan lebih banyak dinding batu.

    Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar, sedangkan jalan dan jembatan dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan, dengan dimulainya Zaman Besi dan periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru pun mulai dibuat, di antaranya kuil para dewa. Kuil jenis awal ini dibangun dengan gaya Doria. Ada pula perumahan, namun tidak ada istana. Selain itu, jalan, jembatan, dan dinding batu juga dibangun lagi.

    Pada periode Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil, dengan ukuran yang lebih besar dan rancangan yang baru. Orang Athena membangun Parthenon pada tahun 440-an SM. Pada masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia. Demokrasi mencegah orang Yunani membangun istana atau makam besar, karena menurut demokrasi, setiap orang dianggap setara, jadi memiliki istana bukanlah hal yang dianggap baik. Alih-alih, orang Yunani membangun tempat umum, misalnya gimnasium dan stoa, dimana orang-orang dapat berkumpul dan berdiskusi.

    Pada tahun 300-an SM, yang disebut periode Hllenistik, ada banyak jenis arsitektur baru. Kuil mulai kurang diperhatikan. Orang Yunani lebih banyak membangun teater di seluruh dunia Yunani. Selain itu, perencanaan kota juga menjadi lebih matang, jalanan dirancang terlebih dahulu untuk dibuat lurus, berbeda dengan dulu ketika jalanan dibuat tanpa perencanaan dan dibuat begitu saja sesuai dengan lokasi.

    Melalui penaklukan Aleksander Agung, arsitektur menjadi cara yang penting untuk menyebarkan kebudayaan Yunani dan menunjukkan kekuasaan Yunani di daerah taklukan.

    Hal yang sama terjadi ketika Romawi menakluakn Yunani, sekitar tahun 200-100 SM. Orang Romawi menggunakan arsitektur untuk menunjukkan kekuasaan Romawi di Yunani. Dengan cepat mereka membangun banyak bangunan bergaya Romawi di Yunani. Arsitektur Korinthos menjadi lebih terkenal. Sekitar tahun 400 SM, orang Yunani memeluk agama Kristen, dan mereka mulai membangun gereja dan biara. Mereka juga mengubah banyak kuil menjadi gereja.

    Pada Abad Pertengahan, sebagian Yunani direbut oleh bangsa Norman, yang membangun kastil-kastil. Sebagian lainnya masih dikuasai oleh Kekaisaran Bizantium, dan memiliki banyak bangunan dengan gaya Asia Barat. Pada akhirnya pada tahun 1453 SM, bangsa Turk menaklukan Kekaisaran Bizantium dan orang-orang mulai membangun masjid di Yunani.

    2. Seni Patung

    Patung meliputi figurin, arca, relief, dan batu nisan.
    Tidak banyak patung Yunani yang masih ada pada masa modern. Pada Abad pertengahan, patung-patung Yunani kurang dihargai, sehingga banyak patung Yunani kuno yang dibakar untuk kemudian dijadikan bahan bangunan. Di banyak situs arkeologi besar Yunani, terdapat tempat pembakaran kapur Abad Pertengahan, yang dulu digunakan untuk membakar patung Yunani kuno.

    Beberapa patung Yunani dikenal tidak dari patung aslinya, melainkan dari tiruannya yang dibuat oleh Romawi.
    karya patung yunani kuno Aphrodite
    Patung Aphrodite

    Periode gaya patung Yunani kuno terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
    • Patung Zaman Batu
    • Patung Zaman Perunggu
    • Patung Zaman Kegelapan
    • Patung Arkaik
    • Patung Severe
    • Patung Klasik
    • Patung Hellenistik

    3. Seni Lukis

    Tidak banyak lukisan Yunani dari periode Klasik yang masih ada pada masa kini, sebagian besar lukisan Yunani yang masih bertahan berasal dari Zaman Perunggu. Lukisan Yunani kuno dilukis di dinding, sebagai dekorasi ruangan, seperti mural atau kertas dinding. Sebaliknya, untuk tembikar, banyak yang masih ada pada masa kini dari semua periode dalam sejarah Yunani kuno.

    Dari sumber-sumber tertulis, diketahui bahwa orang Yunani mulai melukis sejak Zaman Perunggu hingga penaklukan oleh Romawi dan bahkan terus setelah itu. Akan tetapi, sebagian besar lukisan Yunani kuno telah hilang atau hancur. Yang aneh adalah bahwa pada masa kini ada lebih banyak lukisan dari periode yang lebih lama daripada lukisan dari periode yang lebih baru. Ini karena beberapa lukisan Zaman perunggu terkubur oleh letusan gunung berapi (misalnya di Pompeii) dan yang lainnya terkubur akibat gempa bumi, sehingga lukisan-lukisan itu tidak hancur dan dapat ditemukan kembali. Sedikit dari lukisan dari periode yang lebih baru ditemukan pada dinding makam di bawah tanah, yang membuat lukisan-lukisan ini tidak hancur.

    Lukisan-lukisan terawal dibuat oleh kebudayaan Minoa di pulau Kreta. Orang-orang Minoa menghiasi istana para penguasa mereka dengan lukisan. Lukisan orang Minoa tidak digantung di dinding, melainkan langsung dilukis pada dinding. Lukisan jenis ini disebut juga fresko. Peradaban Minoa sendiri diperkirakan berlangsung pada 1700 SM hingga 1400 SM. Suatu ketika, bangsa Mykenai menyerang orang-orang Minoa. Mereka menghancurkan istana-istana Minoa sehingga lukisan-lukisan di sana terkubur oleh reruntuhan istana, namun sejumlah lukisan berhasil selamat.

    karya lukisan yunani kuno
    Lukisan dinding yang menggambarkan Perempuan Mykenai
    Lukisan-lukisan lainnya, yang berasal dari masa yang sama, ditemukan di pulau Thera (disebut juga Santorini), yang terletak di tengah-tengah Laut Aigeia di antara pulau Kreta dan Yunani. Kota utama di Thera, yaitu Akrotiri, terkubur akibat letusan gunung berapi. Ada perdebatan mengenai kapan letusan itu terjadi, salah satu perkiraan waktunya adalah sekitar 1600 SM.

    Lukisan-lukisan di Akrotiri menunjukkan gambar-gambar bentang alam dan tumbuhan, yang juga banyak dilukis oleh orang Kreta. Mungkin orang Akrotiri mengagumi orang-orang Kreta, yang ketika itu sangat berpengaruh, dan ingin meniru seni di Kreta.

    Selain di pulau-pulau di Laut Aigeia, lukisa Yunani kuno juga ditemukan di istana para raja Mykenai di Yunani daratan.

    Lukisan-lukisan Yunani tertua yang ada pasa masa kini berasal dari Zaman Perunggu Akhir. Lukisan-lukisan itu ditemukan di pulau Kreta, yang dihuni oleh bangsa Minoa. Orang Minoa melukis untuk memberi hiasan dan dekorasi pada dinding istana para raja dan ratu Minoa. Ketika dinding istana diplester, orang Minoa melukis pada plester yang basah itu, sehingga catnya akan menyerap ke dalam plester ketika plesternya mengering. Ini disebut lukisan fresko.

    Orang Minoa amat tertarik pada alam dan mereka senang mulukis tanaman serta hewan. Selain itu, orang Minoa juga suka melukis manusia, misalnya pejabat, kawan, dan budak mereka.

    4. Tembikar

    Sebagian besar seni Yunani kuno diketahui pada masa kini dari gambar-gambar yang dilukis pada tembikar. Salah satu kelebihan tembikar adalah bahwa meskipun benda ini dapat pecah, potong-potongannya dapat disatukan kembali. Selain itu banyak tembikar yang ditemukan dalam keadaan utuh, khususnya di makam-makam Etruska.

    karya tembikar yunani kuno
    Guci figur hitam Athena, sekitar 550 SM

    Gaya lukis pada tembikar Yunani berubah-ubah seiring waktu, mulai dari Zaman Batu hingga periode Hellenistik. Salah satu pembagian periode gaya tembikar Yunani kuno adalah sebagai berikut:
    • Tembikar Zaman Batu
    • Tembikar Zaman Perunggu Awal
    • Tembikar Zaman Perunggu Akhir
    • Tembikar Zaman Kegelapan (Sub-Mykenai)
    • Tembikar Geometris
    • Tembikar Figur Hitam
    • Tembikar Figur Merah
    Beberapa pelukis guci Yunani yang terkenal adalah Exekias dan seseorang yang dikenal dengan  Pelukis Berlin

    sumber : http://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Seni
    Like
    ccc

    Add to Cart

    Karya Lukisan Agus Djaya Suminta

    Karya Lukisan Agus Djaya Suminta

    Karya Lukisan Agus Djaya Suminta
    Salah satu yang termasuk tokoh pelukis indonesia adalah Agus Djaya, Pelukis yang bernama lengkap Agus Djaja Suminta ini lahir di Banten 1913 dan meninggal di Jakarta tahun 1990. Ayah Djaja, seorang keturunan keluarga bangsawan Banten, adalah seorang pegawai pemerintah, yang pernah menjadi kepala sebuah agen bank dan mampu menyediakan pendidikan yang baik bagi puteranya. Setelah mengikuti pendidikan seni di Jakarta dan Amsterdam, Agus mulai mengajar menggambar serta mata pelajaran lain pada tahun 1934. Bekerja sama dengan Sudjojono membentuk PERSAGI pada tahun 1938-1942, dan duduk sebagai ketua pada kurun waktu itu, karena itu ia bisa dianggap sebagai pencetus seni lukis Indonesia modern.Selama pendudukan Jepang ia mengepalai Bagian Kesenian dari Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Sidosho) serta kemudian bekerja di organisasi Putera. Pada waktu ini ia juga menjadi terkenal lewat banyak pameran yang di dalamnya karya-karyanya tampil dengan karya-karya Affandi, Hendra, Kartono, dan lain-lain.Selama revolusi ia adalah seorang kolonel dalam angkatan perang Indonesia. 
    Pada tahun 1947 sebuah pameran lukisan oleh Agus Djaja serta adiknya yaitu Otto telah menarik banyak perhatian di Jakarta, keduanya bekerja bersama untuk pameran di Amsterdam. Mereka tinggal di Eropa selama seputar dua tahun, mengunjungi The Hague, Paris, dan Monaco, tempat pameran - pameran (mereka) diselenggarakan. Pada kedatangan mereka kembali ke Indonesia pada tahun 1950, kedua bersaudara ini membuka sebuah art shop serta galeri di Jakarta. Kemudian, pada sekitar 1955, Agus Djaja menetap dengan isterinya di Bali, dan di studionya di Pantai Kuta ia melukis terutama subjek-subjek Bali dalam gaya yang menarik yang lebih naturalistic serta komersial daripada yang didapatkan pada karyanya yang dahulu. Selain melakukan pameran di Indonesia, juga berpameran di Belanda dan Brazil. Tahun 1994 menerima Hadiah Seni dari Pemerintah RI.

    Berikut ini adalah karya-karya lukisan Agus Djaya Suminta yang lebih banyak bertema seorang gadis yang bisa anda apresiasi. 

    klik gambar untuk melihat lebih besar

    Read more »
    Like
    ccc

    Add to Cart