LATIHAN MENCIPTA
Di dalam mencipta gambar ukiran diperlukan pengetahuan dan pengalaman menguasai berbagai macam bentuk, disrtai pula ketrampilan mencoret garis-garis gambar ukiran, sehingga hasil gambar ciptaan tampak indah dan menarik.
Pada dasarnya mencipta gambar ukiran itu adalah menyusun atau merangkai bentuk-bentuk ukiran daun sedemikian rupa, sehingga menjadi gambar yang indah dan serasi. Dengan demikian, maka mencipta gambar ukiran harus selalu memperhatikan susunan bentuk-bentuk dan memperbandingkan besar kecilnya ruang.
Maksud dari mencipta gambar ukiran yang perlu diperhatikan adalah:
- Perbandingan (Proporsi), yaitu perbandingan antara luas sempitnya ruang gambar yang akan dibuat gambarnya dengan kecilnya gambar ukiran yang akan dibuat gambarnya. Misalnya dalam ruang gambar yang akan dibuat itu luas, maka digambarlah bentuk ukiran daun yang besar, seperti daun pokok atau relung. Demikian pula sebaliknya, bila ruang itu sempit, maka di gambar bentuk ukiran daun yang kecil, seperti daun trubus, daun patran, simbar dan sebagainya.
- Susunan (Komposisi), yaitu susunan antara bentuk ukiran daun yang besar atau daun pokok dengan bentuk ukiran daun yang kecil, seperti daun patran dan sebagainya, yang disusun sedemikian rupa, sehingga tampak tersusun dengan indah.
Selain yang telah di uraikan di atas, diperlukan bentuk-bentuk yang luwes di samping bentuk-bentuk pada bagian ikal dengan spiral yang manis dan serasi, karena bagian ini merupakan bentuk yang paling diperhatikan keindahannya, di samping bentuk benangan, pecahan cawen maupun pecahan garis dan sebagainya.
Perlu diperhatikan bahwa menyusun, merangkai, mencipta gambar ukiran yang baik biasanya disusun dari hanya satu jenis bentuk ukiran daun saja, apabila susunan bentuk ukiran daun tersebut dicampur baur, misalnya motif Pejajaran dengan motif Jepara, maka hasilnya akan kurang menarik atau kurang serasi.