Help/Support
Like
Contact
Karya Lukisan Agus Djaya Suminta

Karya Lukisan Agus Djaya Suminta

Karya Lukisan Agus Djaya Suminta
Salah satu yang termasuk tokoh pelukis indonesia adalah Agus Djaya, Pelukis yang bernama lengkap Agus Djaja Suminta ini lahir di Banten 1913 dan meninggal di Jakarta tahun 1990. Ayah Djaja, seorang keturunan keluarga bangsawan Banten, adalah seorang pegawai pemerintah, yang pernah menjadi kepala sebuah agen bank dan mampu menyediakan pendidikan yang baik bagi puteranya. Setelah mengikuti pendidikan seni di Jakarta dan Amsterdam, Agus mulai mengajar menggambar serta mata pelajaran lain pada tahun 1934. Bekerja sama dengan Sudjojono membentuk PERSAGI pada tahun 1938-1942, dan duduk sebagai ketua pada kurun waktu itu, karena itu ia bisa dianggap sebagai pencetus seni lukis Indonesia modern.Selama pendudukan Jepang ia mengepalai Bagian Kesenian dari Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Sidosho) serta kemudian bekerja di organisasi Putera. Pada waktu ini ia juga menjadi terkenal lewat banyak pameran yang di dalamnya karya-karyanya tampil dengan karya-karya Affandi, Hendra, Kartono, dan lain-lain.Selama revolusi ia adalah seorang kolonel dalam angkatan perang Indonesia. 
Pada tahun 1947 sebuah pameran lukisan oleh Agus Djaja serta adiknya yaitu Otto telah menarik banyak perhatian di Jakarta, keduanya bekerja bersama untuk pameran di Amsterdam. Mereka tinggal di Eropa selama seputar dua tahun, mengunjungi The Hague, Paris, dan Monaco, tempat pameran - pameran (mereka) diselenggarakan. Pada kedatangan mereka kembali ke Indonesia pada tahun 1950, kedua bersaudara ini membuka sebuah art shop serta galeri di Jakarta. Kemudian, pada sekitar 1955, Agus Djaja menetap dengan isterinya di Bali, dan di studionya di Pantai Kuta ia melukis terutama subjek-subjek Bali dalam gaya yang menarik yang lebih naturalistic serta komersial daripada yang didapatkan pada karyanya yang dahulu. Selain melakukan pameran di Indonesia, juga berpameran di Belanda dan Brazil. Tahun 1994 menerima Hadiah Seni dari Pemerintah RI.

Berikut ini adalah karya-karya lukisan Agus Djaya Suminta yang lebih banyak bertema seorang gadis yang bisa anda apresiasi. 

klik gambar untuk melihat lebih besar

Read more »
Like
ccc

Add to Cart

Seni Lukis

Seni Lukis

seni lukis

Pengertian Seni Lukis

Seni lukis merupakan karya seni rupa berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna, gelap-terang, dan lain-lain melalui pertimbangan estetik. Pada karya seni rupa purbakala, objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora, dan fauna. Karya seni lukis tradisional yang terdapat di Nusantara, antara lain lukisan kaca, lukisan di atas kain, lukisan batik, lukisan wayang beber, dan lukisan pada wayang kulit (sungging). Di Sumbawa, tradisi lukisan dari nenek moyang terdapat pada nisan berukir, lukisan pada tiang, dinding rumah, dan sebagainya.
Dengan kata lain Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

Sejarah Seni Lukis Indonesia

Perkembangan seni rupa Indonesia khususnya seni lukis tidak banyak diketahui. Hal itu karena karya tulis yang mengupas parjalanan seni rupa masih sedikit dan terbatas pada kalangan akademis. Namun, akhir-akhir ini banyak seniman yang mengupas dan menulis seputar seni dan kesenian di Indonesia, terutama tentang seni lukis.
Secara garis besar perkembangan seni rupa Indonesia meliputi seni prasejarah, sejarah seni Indonesia-Hindu, seni Indonesia-Islam, dan seni Indonesia Modern.

1. Seni Lukis Prasejarah Indonesia

Pada zaman prasejarah, seni lukis memegang peranan penting karena setiap lukisan mempunyai makna dan maksud tertentu. Pada zaman tersebut lukisan dibuat pada dinding-dinding gua dan karang.
Salah satu teknik yang digunakan oleh orang-orang gua untuk melukis di dindingdinding gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu disemprot dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini dikenal dengan nama aerograph. Media lain yang digunakan untuk membuat lukisan adalah tanah liat. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tujuan dan tema yang dipilih untuk membuat lukisan-lukisan tersebut adalah magis.
Contoh karya seni lukis yang dihasilkan pada zaman prasejarah dapat dilihat di Gua Leang Pattakere di Maros, Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan adegan perburuan. Selain itu, ada juga lukisan pada dinding-dinding gua di pantai selatan Irian Jaya (Papua). Lukisan yang terdapat di tempat tersebut menggambarkan nenek moyang. Hal yang menarik perhatian pada lukisan yang tersebar di daerah yang amat luas itu adalah siluet tangan yang terdapat di manamana. Cap tangan ini terdapat pula di Sulawesi Selatan, pada lukisan di tebing batu di teluk Sulaeman Seram, di teluk Berau Papua, dan di pulau Arguni dan di kepulauan Kei. Selain motif bayangan tangan, motif yang terdapat di banyak tempat ialah sosok manusia, perahu, matahari, bulan, burung, ikan, kura-kura, manusia, kadal, kaki, dan babi rusa.

2. Seni Lukis Hindu Klasik Indonesia

Setelah zaman prasejarah berakhir, bangsa Indonesia telah memiliki berbagai macam keahlian seperti pembuatan batu besar berbentuk piramida berundak, seni tuang logam, pertanian dan peralatannya, seni pahat, serta pembuatan batik yangdikembangkan dengan penambahan unsur-unsur baru pada waktu masuknya pengaruh Hindu. Zaman ini merupakan babak baru dalam periodisasi kebudayaan di Indonesia dan dapat dikatakan sebagai zaman sejarah karena pada zaman ini telah ditemukan peninggalan berupa tulisan. Hal ini terjadi karena adanya kontak kebudayaan dengan India sekitar abad ke-5 M.
Tema yang umum digunakan pada suatu karya seni pada masa ini antara lain tema agama, mitologi, legenda, dan cerita sejarah. Contohnya lukisan Bali Klasik yang berisi cerita Ramayana dan Mahabharata. Gaya yang dipakai pada pahatan dinding candi zaman Majapahit adalah gaya wayang dengan komposisi bidang mendatar yang padat dan sarat dengan stilasi. Sebutan gaya wayang di sini menunjukkan tanda persamaan dalam stilasi bentuk tokoh cerita wayang kulit dan lukisan Bali Klasik. Warna lukisan terbatas pada warna-warna yang dapat dicapai bahan alami seperti kulit kayu, daun-daunan, tanah, dan jelaga. Lukisan dibuat pada kain memanjang tanpa dipasang pada bingkai rentang sehingga hasilnya menyerupai lukisan gulungan. Seperti juga pahatan dinding candi dan gambar lontar, fungsi dari lukisan Bali Klasik adalah sebagai media pendidikan sesuai dengan ajaran agama atau falsafah hidup zaman Hindu.
Seni lukis di Bali mulai berlangsung ketika kebudayaan Hindu Jawa Timur terdesak oleh kebudayaan Islam. Keberadaan seni lukis yang menyatu dan berakulturasi dengan kebudayaan Hindu menjadi khas dan dikenal oleh berbagai negara hingga kini. Perkembangan seni lukis Hindu-Bali dapat diuraikan dalam tiga bagian, yaitu seni lukis Kamasan, seni lukis Pita Maha, dan seni lukis Seniman Muda.

3. Seni Lukis Islam Indonesia

Seperti pada zaman Hindu, kesenian Islam di Indonesia berpusat di istana. Seorang seniman tugasnya tidak semata-mata menciptakan karya seni, akan tetapi ia juga seorang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan dan filsafat, di samping mengenal cabang seni lainnya. Pada seni Islam, terdapat suatu pantangan untuk melukiskan motif makhluk hidup dalam bentuk realistis. Para seniman melakukan upaya kompromistis dengan kebudayaan sebelumnya. Dalam hal ini toleransi Islam mendukung proses kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya, tetapi dengan nafas baru, seperti hiasan dengan motif stilasi binatang dan manusia dipadukan dengan huruf Arab, baik dalam penerapan elemen estetis pada mesjid, penggarapan seni kriya, lukisan atau kaligrafi. Adapun pembuatan patung, dibuat demikian tersamar sehingga seolah-olah gambaran ini hanya berupa hiasan dedaunan atau flora.
Biasanya lukisan dibuat sebagai hiasan yang menggambarkan cerita-cerita tokoh dalam pewayangan atau lukisan binatang candra sangkala dan tentang riwayat nabi. Adapun bentuk lukisan yang disamarkan seperti lukisan kaca yang berasal dari Cirebon.

4. Seni Lukis Indonesia Baru

Seni lukis Indonesia baru yang berkembang di Indonesia seperti juga kesenian pada umumnya tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa menempatkannya dalam keseluruhan kerangka masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Perkembangan karya seni lukis Indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah. Seni lukis Indonesia baru berkembang setelah masa seni lukis Islam. dan seni lukis pada masa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan senirupa indonesia dimana tokohnya seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah dan kawan-kawan yang sudah saya pernah posting sebelumnya dan bisa anda baca disini.

Macam-macam Seni Lukis berdasarkan tujuan pembuatannya

Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman memiliki berbagai macam tujuan dan alasan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.

a. Seni Lukis untuk Tujuan Religius

Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme. Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.

b. Seni Lukis untuk Tujuan Magis

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

c. Seni Lukis sebagai Tujuan Simbolis

Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

d. Seni Lukis untuk Tujuan Estetis

Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan sematamata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

e. Seni Lukis untuk Tujuan Komersil

Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis di jalan.

f. Seni Lukis untuk Tujuan Ekspresi

Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.

Like
ccc

Add to Cart

Graphic Design Mario Wibisono Artwork

Graphic Design Mario Wibisono Artwork

karya Mario Wibisono Artwork

Mario Wibisono adalah seniman lukis digital, salahsatu anak bangsa yang sudah mendapatkan pengakuan internasional dibidang graphic design, dia adalah salah satu seniman grafis digital kontemporer. Salah satu karyanya menjadi cover depan dari majalah paling bergengsi dari INGGRIS: ImagineFX (IFX). Topik favoritnya adalah perempuan, muda, cantik dan baik, tapi berani dan kuat. Realitas dan fantasi terjalin dalam karya gambar digital. Magic, sejarah, fantasi dan desain kontemporer adalah fitur karyanya, yang kebanyakan berciri khas kechinaan, mungkin karena objek-objek yang diambil berasal dari sana.

lanjut tentang Graphic Design Mario Wibisono Artwork, Karya-karya mario wibisono telah memenangkan beberapa kejuaraan international dan telah digunakan dalam beberapa game, serta dimuat pada BUKU ILLUSTRASI paling bergengsi, EXOTIQUE dari BALLISTIC:
Karya Mario Wibisono juga telah tampil dibeberapa majalah luar negeri, diantaranya:
Session Magazine dengan alamat situs - http://www.sessionmagazine.com/mario-wibisono-artwork/
serta Wow Magazine dengan situs - http://wowmagz.com/mario-wibisonofantasy-illustrator-from-indonesia/
dibawah ini beberapa karya graphic design Mario wibisono:

Read more »
Like
ccc

Add to Cart

Rembrandt van Rijn Harmenszoon

Rembrandt van Rijn Harmenszoon

Rembrandt van Rijn Harmenszoon
Salah satu tokoh terkenal seniman art paintings dari amsterdam belanda adalah Rembrandt. Rembrandt lahir di Leiden pada 15 Juli 1606 - nama lengkapnya Rembrandt van Rijn Harmenszoon. Ia adalah anak dari ayah bekerja di penggilingan, sementara ibunya seorang anak tukang roti. Terlepas dari kenyataan bahwa ia datang dari keluarga yang relatif sederhana, namun orang tuanya memasukkan dia dalam pendidikan. Rembrandt mulai membuat studinya di Sekolah Latin, dan pada usia 14 ia terdaftar di Universitas Leiden. Program ini tidak menarik baginya, dan ia segera meninggalkan untuk belajar seni - pertama dengan guru lokal, Jacob van Swanenburch, dan kemudian, di Amsterdam, dengan Pieter Lastman, yang dikenal karena lukisan sejarah. Setelah enam bulan, setelah menguasai semua yang telah diajarkan, Rembrandt kembali ke Leiden, di mana ia segera jadi sangat dihormati bahwa meskipun hampir 22 tahun, ia mengambil murid pertamanya. Salah satu muridnya adalah Gerrit Dou artis terkenal.
Rembrandt pindah ke Amsterdam pada tahun 1631, dan telah mendapat reputasi yang baik dari penugasannya sebagai pelukis potret tokoh-tokoh di Amsterdam. Selanjutnya, ia kemudian pindah ke sana dan tinggal di rumah penyalur lukisan, Hendrick van Uylenburgh. pada tahun 1634 ia kemudian menikah dengan Saskia van Uylenburgh, sepupu dari seorang pedagang seni yang sukses, meningkatkan karirnya, membawa dia dalam kontak dengan pelanggan kaya yang bersemangat memesan potret.
Sebuah contoh yang sangat baik dari periode ini adalah Potret rutinitas Nicolaes (1631, Frick Collection di New York City). Selain itu, karya-karya Rembrandt mitologi dan agama banyak permintaan, dan ia melukis banyak karya dramatis seperti The Blinding dari Simson (1636, Städelsches Kunstinstitut, Frankfurt). Karena terkenal sebagai seorang guru, studionya penuh dengan murid, beberapa di antaranya (seperti Carel Fabritius) sudah seniman terlatih. Di abad 20, para sarjana memiliki retribusi sejumlah lukisannya untuk rekan-rekannya; menghubungkan dan mengidentifikasi karya-karya Rembrandt. Akhir 1640an, posisi Saskia sebagai istri digantikan oleh Hendrickje Stoffels, yang sebelumnya bekerja sebagai pelayan tumah tangga Rembrandt yang kemudian menjadi model untuk banyak gambar-gambarnya. Pada 1654 mereka mendapat seorang anak perempuan Cornelia, yang membuat Hendrickje divonis oleh Reformed church Belanda untuk menjalani status "hidup dalam dosa". Rembrandt tidak hadir dalam persidangan ini karena ia bukan anggota gereja ini.

Berbeda dengan karir yang sukses dipublik, bagaimanapun, kehidupan keluarga Rembrandt ditandai dengan kemalangan. Antara 1635 dan 1641 Saskia melahirkan empat anak, tetapi hanya yang terakhir yang selamat "Titus", kematiannya sendiri datang pada 1642 - pada usia 30. Stoffels Hendrickje. Meskipun keberhasilan keuangan Rembrandt sebagai seorang seniman Art Paintings, guru, dan pedagang seni, kegemaran hidup mewah memaksanya untuk menyatakan kebangkrutan pada 1656. Inventarisasi koleksi seni dan barang antik, yang diambil sebelum lelang untuk membayar utang-utangnya, menunjukkan luasnya kepentingan Rembrandt s: patung kuno, lukisan Renaissance Flemish dan Italia, seni Timur Jauh, karya Belanda kontemporer, senjata, dan baju besi. Sayangnya, hasil dari lelang - termasuk penjualan rumahnya - mengecewakan.
Masalah-masalah ini sama sekali tidak mempengaruh karya Art Paintings Rembrandt, keseniannya justru meningkat. Beberapa lukisan besar dari periode ini adalah The Bride Yahudi (1665), The Syndics dari Persekutuan Kain (1661, Rijksmuseum, Amsterdam), Batsyeba (1654, Louvre, Paris), Berkat Yakub Anak-anak Yusuf (1656, Staatliche Gemäldegalerie, Kassel, Jerman), dan potret diri (1658, Frick Collection). Namun kehidupan pribadinya, terus dirusak oleh kesedihan. Hendrickje tercinta meninggal pada 1663, dan putranya, Titus, pada tahun 1668 - hanya 27 tahun. Sebelas bulan kemudian, pada tanggal 4 Oktober 1669, Rembrandt meninggal di Amsterdam dan dikubur tanpa tanda atau upacara apapun diWesterkerk.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rembrandt_van_Rijn

Berikut ini beberapa karya rembrant yang bisa anda apresiasi :

Read more »
Like
ccc

Add to Cart

Karya Lukisan Rob Hefferan

Karya Lukisan Rob Hefferan

Lukisan Romantisme Rob Hefferan

Rob Hefferan Biography

Rob Hefferan adalah seniman lukis yang lahir di Manchester pada tahun 1968, Rob Hefferan memiliki semangat bebas yang benar dari awal. Putus asa untuk mengikuti karir artistik, ia menemukan kekecewaan putaran setiap sudut, dengan pengecualian guru seninya yang mengakui bahwa gambar-gambar kekanak-kanakan dari dinosaurus sesuatu yang agak istimewa! Mengabaikan nasehat para sesepuh, ia mendapatkan tempat di universitas untuk belajar ilustrasi, tetapi setelah satu tahun ia mulai merasa dibatasi oleh keterbatasan kursus dan memutuskan untuk pergi sendiri.

Rob menghabiskan tahun yang penuh tantangan menyusun portofolio, kemudian berangkat untuk mencari pekerjaan memanfaatkan kemampuan desain dalam rangka untuk membiayai impiannya menjadi seorang seniman. Fleksibilitas yang luar biasa sebagai seorang desainer dan ilustrator dia memenangkan sejumlah kontrak besar, mulai dari kampanye iklan profil tinggi memberikan karya seni untuk buku anak-anak, dan ia segera menemukan dirinya dalam posisi memuaskan membuat sejumlah besar uang dari melakukan sesuatu yang benar-benar dinikmati. Namun ia tidak pernah membiarkan kesuksesan besar membelokkannya dari tujuan aslinya menjadi seorang seniman, dan terus menghabiskan banyak lukisan untuk setiap waktu luangnya.
Read more »
Like
ccc

Add to Cart