Suasana alam di Pantai Ngebum Kaliwungu merupakan salah satu sarana untuk memunculkan inspirasi di dalam berkarya seni
Minggu pagi aku sengaja ingin refreshing mencari udara segar dan suasana yang asri. Suasana yang memang aku cari setelah seminggu penuh diisi dengan kegiatan yang sangat melelahkan. Kelelahan fisik dan mental, sangat terasa dengan adanya tubuh yang sangat letoy dan pikiran yang amat jenuh dan terasa penat. Obat yang paling manjur adalah menghibur diri dengan lebih mendekatkan diri pada alam di sekeliling kita. Alam yang bersahabat dengan diri kita. Alam yang masih bersih belum terkena polusi atas segala ulah manusia yang bersifat negatif.
Minggu ini, tanggal 18 Oktober 2009 terasa agak lain dengan keinginan yang menggebu untuk menyatukan hati, pikiran dan keinginan menyegarkan diri pada suasana alam yang bersahabat. Aku menuju pada suatu tempat yang menurutku dapat meleburkan diri pada keindahan alam. Pantai Ngebum Kaliwungu tujuanku. Ternyata pantai ini telah menjadi sarana rekreasi minggu yang sangat disenangi oleh masyarakat, baik yang dekat maupun yang jauh jaraknya dengan tempat tinggal masing-masing. Suasana pantai telah disulap menjadi arena untuk bersenang-senang bagi keluarga, pasangan remaja maupun anak-anak dengan menceburkan diri ke pantai.
Hal tersebut menguntungkan bagi masyarakat setempat sebagai arena bisnis dan juga menguntungkan bagi PEMDA sebagai aset wisata daerah setempat. Tetapi setelah aku renungkan ada beberapa hal yang dilupakan. Apakah semua itu telah kita pikirkan untuk kelestariannya, ataukah telah kita usahakan untuk kemajuannya di masa-masa mendatang. Mungkin hal itu hanyalah pemikiran yang terlalu berlebihan terhadap keindahan Pantai Ngebum ini.
Lepas dari itu semua, aku menginginkan hal yang lain yaitu suasana yang lebih tentram untuk menyendiri. Tempat yang tidak begitu ramai untuk seseorang yang masih mempunyai naluri seni. Memang kusempatkan sedikit waktu untuk jauh dari itu semua. Aku agak menjauh dari keramaian pantai yang penuh pengunjung tersebut. Kusempatkan untuk melihat keindahan alam yang agak beda. Alam yang menyiratkan kehidupan masyarakat setempat sebagai masyarakat pantai yang hidup dengan kesederhanaan dan segala keunikannya. Masyarakat yang hidup dengan tambaknya, dengan perjuangan mengarungi alam pantai sebagai nelayan.
Ternyata hal inilah yang dapat menyentuh kalbuku, mawas diri serta menginstropeksi diri dengan apa yang ada pada diri kita. Setelah semua dicurahkan, kembali aku nikmati alam yang ada di depan mataku, wow.........begitu indahnya. Munculah naluri seni yang amat menggelitik imajinasiku untuk mulai menciptakan suatu karya cipta seni.
Sumber inspirasi ini dapat muncul dari sekedar bentuk ranting tumbuhan bakau, keunikan tanah beserta campurannya, hewan-hewan piaraannya, bentuk kehidupan masyarakatnya sampai dengan air tambak beserta kehidupan di dalamnya. Ternyata semua dapat diungkapkan sebagai sarana memvisualkan imajinasi yang telah di dapat dalam ide pemikiran. Pemikiran yang kreatif merupakan modal dasar untuk selalu dapat menciptakan berbagai bentuk karya seni. Seniman dapat dikatakan produktif apabila dapat membuktikan diri dengan hasil karya ciptanya dengan melihat hasil secara kualitatif dan kuantitatif. Memang produktifitas lebih cenderung tinjauannya adalah segi kuantitatifnya. Tetapi jumlah yang banyak takkan ada nilainya apabila tidak dibarengi dengan kualitas yang memadai. Oleh karena itu produktifitas yang baik harus selaras antara jumlah dan kualitasnya.
Munculnya ide maupun ungkapan perasaan yang disalurkan dalam bentuk karya seni inilah menunjukkan bahwa alam sangat berperan terhadap inspirasi seorang seniman. Dengan kata lain alam dengan segala kelebihannya dapat dijadikan sumber inspirasi untuk mencari, mengembangkan, membentuk dan menciptakan suatu karya seni. Inspirasi merupakan pintu untuk memulai berkarya seni. Tanpa inspirasi takkan pernah tercipta suatu karya seni.
Minggu ini, tanggal 18 Oktober 2009 terasa agak lain dengan keinginan yang menggebu untuk menyatukan hati, pikiran dan keinginan menyegarkan diri pada suasana alam yang bersahabat. Aku menuju pada suatu tempat yang menurutku dapat meleburkan diri pada keindahan alam. Pantai Ngebum Kaliwungu tujuanku. Ternyata pantai ini telah menjadi sarana rekreasi minggu yang sangat disenangi oleh masyarakat, baik yang dekat maupun yang jauh jaraknya dengan tempat tinggal masing-masing. Suasana pantai telah disulap menjadi arena untuk bersenang-senang bagi keluarga, pasangan remaja maupun anak-anak dengan menceburkan diri ke pantai.
Hal tersebut menguntungkan bagi masyarakat setempat sebagai arena bisnis dan juga menguntungkan bagi PEMDA sebagai aset wisata daerah setempat. Tetapi setelah aku renungkan ada beberapa hal yang dilupakan. Apakah semua itu telah kita pikirkan untuk kelestariannya, ataukah telah kita usahakan untuk kemajuannya di masa-masa mendatang. Mungkin hal itu hanyalah pemikiran yang terlalu berlebihan terhadap keindahan Pantai Ngebum ini.
Lepas dari itu semua, aku menginginkan hal yang lain yaitu suasana yang lebih tentram untuk menyendiri. Tempat yang tidak begitu ramai untuk seseorang yang masih mempunyai naluri seni. Memang kusempatkan sedikit waktu untuk jauh dari itu semua. Aku agak menjauh dari keramaian pantai yang penuh pengunjung tersebut. Kusempatkan untuk melihat keindahan alam yang agak beda. Alam yang menyiratkan kehidupan masyarakat setempat sebagai masyarakat pantai yang hidup dengan kesederhanaan dan segala keunikannya. Masyarakat yang hidup dengan tambaknya, dengan perjuangan mengarungi alam pantai sebagai nelayan.
Ternyata hal inilah yang dapat menyentuh kalbuku, mawas diri serta menginstropeksi diri dengan apa yang ada pada diri kita. Setelah semua dicurahkan, kembali aku nikmati alam yang ada di depan mataku, wow.........begitu indahnya. Munculah naluri seni yang amat menggelitik imajinasiku untuk mulai menciptakan suatu karya cipta seni.
Sumber inspirasi ini dapat muncul dari sekedar bentuk ranting tumbuhan bakau, keunikan tanah beserta campurannya, hewan-hewan piaraannya, bentuk kehidupan masyarakatnya sampai dengan air tambak beserta kehidupan di dalamnya. Ternyata semua dapat diungkapkan sebagai sarana memvisualkan imajinasi yang telah di dapat dalam ide pemikiran. Pemikiran yang kreatif merupakan modal dasar untuk selalu dapat menciptakan berbagai bentuk karya seni. Seniman dapat dikatakan produktif apabila dapat membuktikan diri dengan hasil karya ciptanya dengan melihat hasil secara kualitatif dan kuantitatif. Memang produktifitas lebih cenderung tinjauannya adalah segi kuantitatifnya. Tetapi jumlah yang banyak takkan ada nilainya apabila tidak dibarengi dengan kualitas yang memadai. Oleh karena itu produktifitas yang baik harus selaras antara jumlah dan kualitasnya.
Munculnya ide maupun ungkapan perasaan yang disalurkan dalam bentuk karya seni inilah menunjukkan bahwa alam sangat berperan terhadap inspirasi seorang seniman. Dengan kata lain alam dengan segala kelebihannya dapat dijadikan sumber inspirasi untuk mencari, mengembangkan, membentuk dan menciptakan suatu karya seni. Inspirasi merupakan pintu untuk memulai berkarya seni. Tanpa inspirasi takkan pernah tercipta suatu karya seni.