NASHAR (1928 -1994)
Lukisan Nashar yang berjudul “Renungan Malam” ini merupakan ungkapan perasaan pelukisnya pada kemurnian bentuk-bentuk bebas dari representasi alam atau objek-objek apapun. Nashar menghadirkan perasaan murni itu lewat irama garis, bentuk-bentuk, warna ataupun ruang. Dalam lukisannya ini, irama-irama itu memancarkan perasaannya yang mengalir sunyi. Akan tetapi di dalamnya juga ada energi yang berombak, lewat getaran-getaran nuansa tekstur warna cerah yang berfungsi menghadirkan bentuk-bentuk abstrak itu.
Nashar adalah pelukis yang dengan intens melakukan pencarian esensi objek-objek manusia, alam dan lingkungan, tetapi esensinya adalah bagaimana ia mengungkapkan totalitas jati diri. Lewat bentuk-bentuk yang terus disederhanakan sampai menuju abstraksi total, sebenarnya merupakan ekspresi yang mencerminkan efek psikis dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Warna-warna yang cemerlang sering tidak mengungkapkan kecerahan, tetapi menceritakan efek dramatis kehidupannya.
Untuk mencapai kedalaman esensi objek-objek dan kemurnian perasaan dalam lukisannya, ia merumuskan perjuangan kreativitas lewat kredo “Tiga Non”. Pertama yaitu non konsep. Maksudnya adalah, ketika mulai melukis ia belum punya gambaran, konsep, bahkan gaya yang akan dipakai. Ia hanya mengandalkan pada keinginan jiwa dan intuisi yang akan mengalir. Kedua, yaitu non objek. Dalam kredo ini ia percaya bahwa suasana intens dalam melukis akan mendorong untuk mendapatkan suatu bentuk atau objek sendiri dalam kanvas. Ketiga, adalah non teknik. Dalam melukis ia selalu tidak berangkat dari pola teknik. Teknik akan menyesuaikan dengan citra dalam berkarya. Dengan kredo tiga non itu diharapkan melukis harus melalui proses perjuangan yang sulit, sehingga situasi jiwa murni selalu terjaga.
Renungan Malam / The Night Meditation (1978)
Cat minyak di atas kanvas / Oil on canvas, 137 x 137 cm, Inv. 464/SL/B
ARTIKEL DAN GAMBAR DIAMBIL DARI www.galeri-nasional.or.id/galeri-nasional/