Semakin bertambahnya jenis Laptop maka semakin beragam pula Setting BIOS Laptop
sebagai contoh kasus penulis pada Asus X454W terdapat sedikit perbedaan dalam masuk ke Bios
Biasanya untuk masuk ke seting bios jika pada komputer
dekstop atau PC cukup hanya menekan tombol DEL pada keyboard di saat komputer
booting (setelah menekan tombol power). Namun jika pada laptop ada beberapa
cara tergantung dari merk laptop.
Pada laptop asus yang harus
dilakukan adalah setelah menekan tombol power tekan F2 dan Del bergantian
secara terus menerus sampai muncul tampilan konfigurasi bios, nah setelah itu
setinglah BIOS sesuai keperluan anda, setelah selesai menseting untuk menyimpan
setingan tekan F10 pada keyboard kemudian tekan y terus enter, laptop anda akan
restart. Jika anda belum berhasil masuk seting bios, coba di ulangi lagi cara
di atas, semoga berhasil.
Cara masuk bios laptop asus untuk setting booting CD atau
USB
Kemudian pilih bagian Boot
, letakan Pilihan Booting yang
diinginkan berada pada urutan paling atas. Misal kita ingin booting CD /
USB maka pilih booting CD / USB diurutan atas. Jangan lupa masukan CD Installer
Windows 7 kedalam Laptop. Jika sudah pilih Save dan Exit. Laptop anda akan ter
restart.
Pada saat restart akan muncul, press any key for Booting
CD/DVD . Anda diminta untuk menekan sembarang tombol yang ada di keyboard,
boleh enter atau spasi. jika sudah anda akan di hantar ke bagian installisasi
sistem operasi.
Langkah- langkah mengatur (seting BIOS)
Jika laptop anda menggunakan Windows 8 dan tidak mengetahui cara masuk ke pengaturan BIOS.
Jika anda dapat masuk ke sistem, Tekan dan tahan tombol power sekitar 5~8 detik sampai laptop shut down.
1. Tahan dan tekan tombol F2 lalu klik tombol power.
2. Lepas tombol F2 dan anda akan melihat layar Pengaturan BIOS seperti pada gambar dibawah.
A.Langkah-langkah masuk ke Bios
1. Hidupkan Komputer
2. Tekan Tombol Del berulang kali pada saat booting
3. Muncul menu utama BIOS
B.Langkah-langkah seting BIOS Dari gambar diatas dapat kita
lihat menu utama dari Award Bios yang akan kita uraikan satu persatu.
1. Standart CMOS Setup Menu untuk mengatur konfigurasi
standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan
sebagainya. Date : Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting
bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan
perubahan setting.
Time : Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
Harddisk : Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz,
dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan
spesifikasi harddisk.
Drive A, Drive B : Berisi tipe floppy disk drive yang
terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai
tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak
dipasang.
Video : Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer.
Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80
atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
Halt On : Berisikan perintah yang dilakukan komputer
termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All
Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan
pada sistem.
2. BIOS Features Setup Menu untuk mengatur konfigurasi
fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus,
menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
Virus Warning : Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran
virus. (pilih “disabled”)
CPU Internal Cache : Berfungsi mengaktifkan dan
menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang
ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor.
(pilih “enabled”)
External Cache : Berfungsi meningkatkan performa sistem.
(pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory
lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses
oleh prosesor.
Quick Power On Self Test : Berfungsi memeriksa
komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih
“disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori
hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat
dan cepat.
Boot Sequence : Berfungsi menentukan urutan proses booting.
Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika
urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A
Swap Floppy Drive : Berfungsi menukar posisi drive A dan
drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian
sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled”
sebagai pilihan yang lebih aman.
Boot Up Floppy Seek : Berfungsi mengetahui jenis track yang
digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
Boot Up Numlock Status : Berfungsi mengaktifkan tombol numlock
pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock
extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
Boot Up System Speed : Berfungsi menentukan keadaan komputer
pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
Security Option : Berfungsi menentukan kapan password akan
diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat
BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta
password pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security
option sesuai kebutuhan Anda.
OS Selector for Dram : > 64 MB Berfungsi menentukan
konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari
64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah
“Non-OS2″.
3. Chipset Feature Setup Menu untuk mengatur konfigurasi
fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori.
Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.
4. Power Management Setup Menu untuk mengatur kinerja
perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
HDD Power Down : Berfungsi mengatur kinerja harddisk.
Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang
waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak
dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas
pekerjaan.
VGA Active Monitor : Berfungsi mengatur kinerja harddisk.
Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam
selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak
dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas
pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration Menu untuk konfigurasi
perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6. Integrated Pheriperals Menu untuk mengkonfigurasikan
fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan
motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan
parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak
dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7. Load Setup Defaults Menu untuk meningkatkan kinerja
komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini,
Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
8. Supervisor Password Menu untuk membuat password supervisor,
password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS.
Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki
dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini.
melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak
perlu.
9. User Password Menu untuk membuat password user, password
ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk
mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan
diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan
perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa
tidak perlu.
10. IDE HDD Auto Detiction Menu untuk mendeteksi
parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls,
Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif,
dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
11. HDD Low Level Format Menu untuk melakukan proses format
harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
12. Save & Exit Setup Menu untuk menyimpan berbagai
kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS. 13. Exit
Without Saving Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan
konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
Ada beberapa cara untuk masuk ke Setup BIOS yaitu
diantaranya :
AMI BIOS : Del
AwardBIOS : Ctr1+A1t+E sc
Esc
Del
PhoenixBIOS :
Ctrl+Alt+Esc
Ctr1+A1t+F 1
Ctrl+Alt+ S
Ctr1+Alt+Enter
Ctrl +Alt+ F 11
Ctr1+Alt+Ins