Salah satu karya Pointilisme diambil dari http://tavla71.blogspot.com/2011/06/vincent-van-gogh-sunday-afternoon-on.html |
Pointilisme Figur Wanita karya Riswanto, diambil dari http://rizqi37.blogspot.com/2011_05_01_archive.html |
Salah satu karya Pointilisme, diambil dari http://suduttumpul.wordpress.com/2011/12/04/aliran-dalam-seni-lukis-2/
Sejarah & Karakteristik Aliran Seni Lukis Pointilisme
Apa itu Pointilisme?
Dalam seni lukis, pointilisme (pointillism) adalah aliran yang menggunakan titik-titik kecil atau sapuan kuas untuk menciptakan sebuah gambar.
Titik-titik cat yang diterapkan pada kanvas dibuat sedemikian rupa sehingga warna berbaur secara visual untuk menciptakan kesan halus.
Salah satu lukisan pointilisme terkenal dibuat oleh Georges Seurat yang diberi judul “A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte – 1884.”
Lukisan ini menggambarkan taman yang dipenuhi oleh orang-orang yang sedang bersantai di bawah naungan pepohonan.
Gaya unik lukisan Seurat memberikan kesan hidup dan cerah.
Pointilisme,adalah gaya melukis dengan menggunakan sentuhan titik hingga membentuk sebuah objek gambar dan jika dilihat dari jarak tertentu bias memperlihtakan lukisan yang bersifat realistik,ekspresik, dan artistik.
Sejarah Pointilisme dan Divisionisme
Pada tahun 1880-an, Seurat adalah salah satu pelopor pointilisme.
Paul Signac adalah seorang pelopor lainnya. Seniman terkemuka lain yang menggunakan teknik serupa termasuk Vincent van Gogh, Henri-Edmond Cross, John Roy, dan Henri Delavallee.
Pointilisme pertama kali disebut ‘divisionisme’. ‘Pointilisme’ merupakan nama yang diberikan kemudian yang dimaksudkan untuk mengejek gaya tersebut.
Saat ini, pointilisme merupakan aliran yang diterima luas dan tidak lagi memiliki konotasi negatif.
Sebagian orang masih menggunakan istilah ‘divisionisme’ untuk merujuk lukisan yang mirip dengan pointilisme.
Namun label ini lebih akurat digunakan untuk menekankan teori warna teknis yang digunakan.
Sementara pointilisme menggunakan titik-titik kecil untuk menciptakan bentuk dan struktur, divisionisme menciptakan kesan warna yang unik dengan menyandingkan titik-titik warna yang berbeda sesuai dengan prinsip-prinsip warna.
Artikel ini diambil dari http://bumbata.co/22368/sejarah-karakteristik-aliran-seni-lukis-pointilisme/