Help/Support
Like
Contact
PELUKIS HERRI SOEDJARWANTO

PELUKIS HERRI SOEDJARWANTO

PANDE BESI karya Herri Soedjarwanto

SUDUT DESA PEJENG karya Herri Soedjarwanto

DI BAWAH REKLAME karya Herri soedjarwanto

BOCAH STASIUN karya Herri Soedjarwanto

AFFANDI karya Herri Soedjarwanto

MEMBAJAK SAWAH karya Herri Soedjarwanto

Profil : HERRI SOEDJARWANTO, asisten DULLAH semasa di BALI
Herri Soedjarwanto adalah salah satu pewaris tekhnik realisme Dullah yang terpenting. Karyanya dikoleksi antara lain : Istana Negara RI, Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jakarta. Wisma Lukisan TMII. Museum Dullah Solo, Museum Rudana, Bali.. Para tokoh, pejabat, kolektor dalam dan luar, gallery-gallery, dll.
Dia sangat dekat dengan Dullah, bahkan selama 5 tahun (1978-83 ) ia pernah tinggal serumah dengan ‘Raja Realisme’ itu di “SANGGAR PEJENG“ Bali. Tak heran bila Herri dikenal menguasai tehnis Dullah, lalu ditugasi membimbing pelukis-pelukis sanggar Pejeng
Salah satu karyanya dimuat dalam buku "Treasures of Bali, a guide to museums in Bali" terbitan Gateway Books International ( 2006 ) berkolaborasi dengan 'Museum Association of Bali'.
Awalnya...
*1978 – 1983 Herri aktif di “ SANGGAR PEJENG “ Bali, asuhan Dullah.
*Th1979- Berdasarkan seleksi karya ia dipilih dan dipercaya Dullah, untuk menggarap lukisan “penting dan bergengsi” yang diincar oleh semua murid Dullah ketika itu. Sebuah lukisan besar kolosal tentang pak Harto (Presiden RI)

*Hal itu menjadi catatan sejarah penting bagi Herri: Pada umur 20 th, baru belajar setahun, karya lukis kolosalnya ( 2,5 m x 1, 5 m ), sudah terpajang di Istana Negara RI Jakarta. Kuratornya langsung Dullah sendiri setelah memilih dari puluhan muridnya, yang beberapa diantaranya sudah 9 tahun lebih belajar pada Dullah.

*) Kemudian raja Realisme Indonesia itu menunjuk Herri sebagai asisten dengan tugas khusus sebagai pengajar dan pembimbing teknis melukis di studio maupun alam terbuka, selain tugas rutin lainnya.
( *Dua hal tersebut diatas tentunya cukup menggambarkan secara gamblang bagaimana pandangan dan penilaian Dullah terhadap Herri, murid termudanya saat itu )

Kendatipun menguasai tehnik melukis Dullah yang sangat khas, ia tidak serta merta mengekor senilukis Dullah. Ia mencoba mengembangkan senilukisnya sendiri, melalui pengembangan obyek maupun pengembangan tehnik seperti yang terlihat beberapa tahun terakhir.

Karyanya masuk Finalis : “ INDONESIAN ART AWARDS 1999 “ yang diadakan Yayasan Seni Rupa Indonesia dengan sponsor PHILIP MORRIS. Dan dipamerkan
bersama karya para Finalis Kompetisi Seni Lukis Tingkat Nasional ‘ 99. Dalam judul pameran : “ A STROKE OF GENIUS “ PHILIP MORRIS.

Selain itu lebih 50 pameran di berbagai kota besar dan di luar negri telah diikuti antara lain:Pameran-pameran bersama :di Jakarta, Bali, Jogja, Bandung, Solo, Semarang, Penang Malaysia.dll.
Catatan lain-lain :
Sejak remaja Herri sudah serius melukis. Pada usia 18 th karya pertamanya, berupa komik, dengan naskah Asmaraman S Kho Ping Hoo , sejumlah 7 jilid, diterbitkan ( 1976 – 77 )
Selain dari Dullah, Herri juga belajar dan mendapat didikan sikap kesenimanan dari S.Sudjojono. Sebelum itu ( 1976 ) di HBS (Himpunan Budaya Surakarta ), pada Soemitro Hendronoto ( kakak Sapto Hudoyo).

Herri Soedjarwanto melukis dalam corak Realis Naturalis... sampai ke impresif. Dia melukis berbagai tema. Dari tema umum yang bersahaja,... sampai tema serius yang rumit dan berat. Dari keindahan alam, bunga, manusia yang menawarkan kesegaran,.. sampai problem sosial kemanusiaan, yang membuat dahi berkerut…*

Artikel dan gambar diambil dari http://herripainter.multiply.com/journal
Like
ccc

Add to Cart

PELUKIS BALITA AELITA ANDRE

PELUKIS BALITA AELITA ANDRE

Potret Pelukis Balita Aelita Andre



Hasil karya Aelita yang diberi judul EAGLE.

Aelita Andre

Pelukis berumur 2 tahun yang karya-karyanya dipamerkan di banyak Gallery

Lukisan-lukisan abstrak hasil karya pelukis Aelita Andre (2 tahun) membuat orang-orang dunia seni di Australia berdecak kagum. Aelita mendapat kesempatan untuk memamerkan karya-karyanya ketika Mark Jameison, Direktur Brunswick Street Gallery di Melbourne, diminta oleh seorang fotografer untuk menyertakan karya-karya Aelita di pameran kelompok dengan memperlihatkan sebagian karya-karya Aelita kepada Jameison. Jameison menyetujui untuk menyertakan karya-karya Aelita tanpa mengetahui siapa sebenarnya Aelita.

Jameison mulai mempromosikan pamerannya, mencetak undangan-undangan dan menayangkan iklan di majalah seni seperti Art Almanac dan Art Collector. Setelah itulah, Jameison menemukan fakta mencengangkan bahwa sang pelukis, Aelita Andre, adalah seorang anak kecil, putri dari Mr.Kalashikova, dan hanya berumur 22 bulan.

Kini Aelita dan karya-karyanya banyak diperbincangkan dan dipakai oleh berbagai media seperti BBC World News, Telegraph ( England ), Art Collector, Art Almanac, dan publikasi-publikasi internasional di Jerman, Rusia, Spanyol , China , Asia, Japan , Usa , danlainnya.. .

Salah satu karya Aelita yang berjudul “EAGLE”

Artikel dan gambar diambil dari http://rudiariyanto.wordpress.com/page/2/

Like
ccc

Add to Cart