Help/Support
Like
Contact
DAUN POKOK PADA MOTIF UKIRAN TRADISIONAL JAWA

DAUN POKOK PADA MOTIF UKIRAN TRADISIONAL JAWA


Motif ukiran Jawa merupakan sebuah motif ukiran yang berangkat dari budaya Jawa yang berkembang pesat selaras dengan perkembangan kerajaan pada saat itu. Kerajaan yang maju, hasil budayanyapun akan semakin maju. Kemajuan pada negara sangat erat hubungannya dengan keberadaan seni budayanya.
Mempelajari motif ukiran, perlu mengetahui terlebih dahulu mengenal nama, bentuk bagian dan ciri-ciri motif tersebut. Nama dan bentuk bagian motif perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya, karena pengetahuan ini merupakan pengetahuan dasar dalam seni ukir. Salah satu nama dan bentuk bagian motif ukiran tersebut adalah daun pokok. Daun pokok dibagi menjadi dua jenis yaitu daun pokok ikal (gambar a) dan daun pokok relung (gambar b).
Daun pokok ikal adalah daun induk yang tumbuh melingkar dengan bentuk lebih gemuk atau lebih tebal dibandingkan dengan daun pokok relung. Sedangkan daun pokok relung yaitu daun induk yang tumbuh melingkar merelung ke kanan dan ke kiri, seperti tanaman ketela rambat. Relung ini bentuknya seperti spiral, sambung menyambung berurutan. Itulah yang dinamakan DAUN POKOK baik yang ikal maupun yang relung.
Like
ccc

Add to Cart

STUDI RUPA, MENGGAMBAR TANGAN KARYA SISWA SMP NEGERI 3 WELERI

STUDI RUPA, MENGGAMBAR TANGAN KARYA SISWA SMP NEGERI 3 WELERI


Studi menggambar tangan dibuat oleh RIRIS LAILATUL H siswa SMP Negeri 3 Weleri kelas 9A


Studi gambar tangan dibuat oleh RIZKY RIA ADI P, siswa SMP Negeri 3 Weleri kelas 9E


Studi gambar tangan yang dibuat oleh RIZKY RIA ADI P siswa SMP Negeri 3 Weleri kelas 9E

Studi gambar tangan dibuat oleh IRAMAYA YULIANI siswa SMP Negeri 3 Weleri kelas 9B
Like
ccc

Add to Cart

SEKUMPULAN PATUNG DI JERMAN

SEKUMPULAN PATUNG DI JERMAN




















Jerman memang lain dibandingkan dengan Indonesia, bukan meremehkan bangsa kita sendiri. Negara kita realitanya memang sangat tertinggal dibandingkan dengan negara maju seperti Jerman. Baik mengenai Iptek maupun hal lain (seperti kebudayaan) sangat jauh perbedaannya. Memang kita tak boleh berkecil hati, masih banyak jalan untuk meretas kemajuan yang harus kita raih. Jerman merupakan satu diantara negara maju yang sangat peduli dengan berbagai segi kehidupan. Tidak lepas juga mengenai pemanfaatan dan pelestarian karya seni. Setiap karya seni yang ada mendapat tempat yang baik, apalagi yang berhubungan dengan trade mark suatu daerah atau tempat. Karya tersebut akan mendapatkan perawatan dan pelestariannya amat diutamakan. Patung salah satu karya yang mendapatkan tempat dan hati masyarakat Jerman. Hampir semua patung yang berfungsi sebagai tugu peringatan/monumen terawat dengan rapi dan bersih dari noda tangan-tangan jahil. Patung di Jerman dapat di temui di mana-mana dan sangat banyak jumlahnya, tetapi hampir semuanya tertata dengan rapi dan disesuaikan dengan tata kota yang ada. Memang jika dibandingkan di Indonesia, yang berbeda adalah masalah perawatannya. Hampir semua karya seni yang berfungsi sebagai milik umum tak ada kepedulian untuk merawatnya, bahkan ada kecenderungan untuk merusak. Mungkin juga ini pertanda kebiasaan atau budaya suatu bangsa. Memang semoga tidak seperti itu, mungkin bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang sedang mencari jati diri. Sehingga bentuk kreatifitasnya masih dalam taraf coba-coba dan corat coret belaka. Penulis hanya bisa berdoa semoga kemajuan dan kepedulian akan budaya/karya seni segera dapat diraih.
Like
ccc

Add to Cart

MOTIF UKIRAN TRADISIONAL JAWA

MOTIF UKIRAN TRADISIONAL JAWA

Motif Mataram

Motif Pejajaran

MOTIF UKIRAN yang ada di Indonesia memiliki kekayaan corak yang beraneka ragam. Bentuk-bentuk motif ukiran yang beraneka ragam tersebut masing-masing memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan daerahnya. Untuk mengenal dan mengetahui motif tradisional tersebut, haruslah melihat bentuk-bentuk dan ciri pada setiap jenis motif ukiran itu sendiri.
Nama-nama motif khas tradisional Jawa erat hubungannya dengan pemberian nama-nama kerajaan yang pernah ada di Jawa. Dapat diperkirakan MOTIF UKIRAN tersebut merupakan peninggalan masa kerajaan maupun raja-raja yang mempunyai kemajuan kebudayaan pada jaman itu.
Motif ukiran JAWA ini bentuknya lemah gemulai, berirama dengan gayanya yang luwes, agung dan berwibawa, seolah-olah menggambarkan watak sang raja dan masyarakatnya pada saat itu. Masyarakat yang mempunyai dinamika kehidupan sosial yang harmonis dengan dipadukan kemajuan hasil budaya yang telah diraih pada masa kehidupan kerajaan tersebut. Gambaran kehidupan tersebut diubah menjadi simbol-simbol hasil karya seni rupa yang mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi dan mempunyai makna yang sangat mendalam. Makna inilah yang selalu terbawa secara turun temurun dan kemudian dikembangkan oleh generasi berikutnya. Makna menjadi suatu mitos yang dibawa dan dianut maupun dipercaya untuk selalu diberikan secara turun temurun dengan menyisipkan pesan moral yang terselubung dalam bentuk karya ukiran tradisional.
Adapun motif tradisional Jawa yang ada hubungannya dengan nama-nama kerajaan, diantaranya adalah:
  • Motif Pejajaran
  • Motif Mataram
  • Motif Majapahit
  • Motif Bali
Dalam perkembangan selanjutnya dikenal pula, beberapa motif bercorak khas kedaerahan seperti misalnya:
  • Motif Jepara
  • Motif Madura
  • Motif Cirebon
  • Motif Pekalongan
  • Motif Yogyakarta
  • Motif Surakarta
  • Motif Semarangan
Di samping nama motif yang sesuai dengan nama kerajaan dan nama khas kedaerahan, di dalam perkembangan berikutnya mulai dikenal motif-motif yang dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya umum, misalnya:
  • Motif Teratai
  • Motif Awan
  • Motif Karang
  • Motif Kembang Cengkih
  • Motif Bunga, Buah dan sebagainya.
Like
ccc

Add to Cart