Help/Support
Like
Contact
"Seni Patung"

"Seni Patung"

    Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Seiring dengan perkembangan seni patung modern, maka karya-karya seni patung menjadi semakin beragam, baik bentuk maupun bahan dan teknik yang digunakan, sejalan dengan perkembangan teknologi serta penemuan bahan-bahan baru.

PERKEMBANGAN SENI PATUNG INDONESIA

           Perkembangan seni patung Indonesia memang tak sepesat seni lukis. Namun akankah
seni ini selalu tertinggal ? Nampaknya sekaranglah saatnya untuk 'unjuk gigi'.
Semenjak kemunculan seni rupa modern Indonesia pada awal abad 20, seni patung terkesan tidak penting, kurang diperhatikan, dan tidak sepopuler seni lukis. Perannya pun tidak banyak dibicarakan dalam perkembangan seni rupa modern Indonesia, walaupun tak pernah benar-benar surut. Ketika seni kontemporer semakin nyata perkembangannya dalam wacana seni rupa Indonesiapun, posisi seni patung seperti jalan di tempat, tidak giat dan terabaikan. Padahal jika dilihat lebih jeli, seni patung memiliki peran dalam perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia. Buktinya pada tahun 1977 pernah diadakan suatu exibition yang diberi judul Pameran Seni Patung Kontemporer Indonesia. Di sinilah untuk pertama kalinya label kontemporer digunakan sengaja dipakai untuk menghindari penggunaan label ‘patung modern’.
Ketimbang menggunakan istilah patung modern atau patung kontemporer itu sendiri sesungguhnya lebih berpangkal pada keraguan menyatukan patung formalis berorientasi pada pengolahan asapek bentuk yang dikenal sebagai patung modern, dengan patung yang memasukkan unsur tradisi. Pada waktu itu disangsikan, apakah patung-patung yang dipamerkan bisa dikatagorikan sebagai patung modern. Keraguan ini menimbulkan perdebatan yang diakhiri dengan kesepakatan digunakannya label patung kontemporer. Dan bukanlah satu kebetulan, jika pematung G Sidharta soegijo yang memparakarsai berdirinya Asosiasi Pematung Indonesia (API) pada 7 juli 2000, adalah seniman yang mempelopori Pameran Seni Patung Indonesia tahun 1977.
          Didirikannya asosiasi tersebut merupakan tanggapan para pematung terhadap kurang dinamisnya kehidupan seni patung di Indonesia sekarang ini. “Bila kita menengok beberapa tahun ke belakang, seni patung seolah olah hanya diwakili oleh segelintir pematung saja, yang aktif berkarya dan berpameran. Sepertinya di negeri kita tidak ada pematung lain kecuali pematung terkenal tersebut. Karena itulah sesuatu harus dilakukan oleh para pematung. Saya berharap banyak pihak mau peduli dan campur tangan untuk mencari solusi bermanfaat bagi kemajuan seni patung,” ungkap Sidharta yang menjabt sebagai Ketua Asosiasi Seni Patung Indonesia. Keputusan untuk mendirikan asosiasi ini dilandasi oleh kebutuhan kerjasama antara pematung, dan menciptakan suatu iklim yang baik bagi pertumbuhan seni patung di tanah air. API pun menyadari, suasan tersebut tidak dapat diciptakan hanya oleh beberapa orang saja.
          Harus diupayakan bersama-sama oleh sejumlah besar pematung dan didukung oleh ligkungan masyarakat yang mengapresiasi seni patung. Karena tentunya, kegiatan berkesenian tidaklah dapat dipisahkan dari penerimaan masyarakat. Berdirinya API diharapkan akan menumbuhkan kerjasama antara asosiasi dengan pihak lain untuk meningkatkan apresiasi di kalangan masyarakat. Selain dengan pihak pemerintah dan swasta yang menaruh perhatian pada dunia patung, juga dengan para jurnalis, kolektor, pemilik galeri, kurator, dan masyarakat umum, Selain itu, jalinan kerjasama dengan asosiasi sejenis yang berada di mancanegara pun perlu dibina, sehingga ruang lingkupnya menjadi semakin luas. Wawasan serta informasi tentunya akan bertambah luas pula. Terlaksananya Pameran Patung 2001 API ynag berskala nasional kali ini pameran kedua sejak API berdiri diharapkan akan membuat dunia seni patung Indonesia semakin eksis. Dalam pameran yang berlangsung di Galeri Nasional, Jakarta, tanggal 20 November sampai 4 Desember 2001 ini akan berkumpul sekitar 77 pematung senior dan yunior Indonesia dari berbagai daerah. Rasanya tak berlebihan kalau kita berharap, diadakannya pameran ini akan membuka jalan mulus bagi seni patung Indonesia

Berikut 5 patung yang paling kontroversi di Indonesia .

1. Patung Obama

Setelah menjadi kontroversi, patung Obama Kecil yang terpasang di Taman Menteng, Jakarta Pusat, dipindahkan, Minggu (14/2/2010) malam ke SD 01 Menteng. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyetujui aspirasi masyarakat untuk memindahkan “Barry Dreams Statue” di bekas sekolah Barack Obama secara permanen.
Keberadaan patung Obama kecil di Taman Menteng menuai protes banyak kalangan karena dinilai tidak pantas mengingat Obama tidak memiliki jasa pada Indonesia. Banyak kalangan menganggap masih banyak tokoh negara ini yang lebih pantas. Patung perunggu dengan tinggi dua meter dirancang seorang seniman patung Ancol bernama Edi Chaniago. Pembangunan patung ini digagas oleh lembaga ‘Friends of Obama.’

2. Patung Gus Dur

Patung kontroversial’Mata Hati Gus Dur’ karya Cipto Purnomo menuai kontroversi karena berwujud perawakan Buddha. Bedanya, kepala Sang Buddha diganti kepala Gus Dur lengkap dengan kaca mata tebalnya. Patung ini, bersama tiga patung Gus Dur lainnya ditampilkan dalam gelar seni budaya bertajuk ‘Multisesigusdurisme’ di Studio Mendut di Magelang, pada Jumat, 5 Februari 2010. Menurut Cipto, pembuatan patung kontroversi ini tidak ada niatan untuk menyinggung umat Buddha.
Menurut Cipto, patung Buddha yang berwajah Gus Dur tersebut lebih menggambarkan sosok Gus Dur yang pluralis, bisa diterima masyarakat dan gambaran kebaikan. Cipto tidak berniat menjual patung “Mata Hati Gus Dur” yang berukuran 100 x 90 meter itu. Bahkan, patung tersebut sampai saat ini masih terdapat di Studio Mendut milik Sutanto Mendut.

3. Patung Tiga Mojang

Suasana di perumahan elite Harapan Indah di Kota Bekasi sangat heroik pada 19 Juni 2010 lalu. Sekelompok massa mengiringi pembongkaran patung Tiga Mojang seharga Rp 2,5 miliar yang menjadi ikon perumahan itu. Karya seni yang terbuat dari perunggu itu dirobohkan setelah diprotes keras oleh kalangan ulama dan masyarakat setempat karena dinilai bersimbol Trinitas. Pendiriannya juga dituding tidak berizin.
Patung setinggi 19 meter berbentuk tiga perempuan berpakaian seksi karya seniman Bali, Nyoman Nuarta, itu berhasil dirobohkan pukul 07.40 WIB setelah aparat dan massa bekerja keras sejak Sabtu dinihari pukul 03.30 WIB. Di depan patung ada sebuah prasasti yang menyebutkan patung Tiga Mojang merupakan refleksi dari keindahan budaya Jawa Barat dan tertulis nama Nyoman Nuarta sebagai pembuatnya. Setelah ‘dibuang’ di Bekasi, patung pahatan seniman Nyoman Nuarta itu justru dibeli oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika

4. Patung Inul

Patung Inul Daratista, yang berada di tengah jalan dekat rumahnya, Jalur Kartika Utama, Pondok Indah, Jakarta diprotes ormas FPI pada tahun 2007. Patung Inul setinggi 2,5 meter lengkap dengan pondasi kotak serta lampu sorot itu berwarna emas. Plakat hitam bertuliskan ‘Sumbangan dari Inul Daratista’ tampak menghias bungkusan patung itu. Inul menyumbangkan patung dirinya untuk menghiasi jalan yang telah dipenuhi patung lainnya. Akhirnya Patung Inul dibongkar dan diamankan Ketua RT setempat.

5. Patung Tarian Rakyat (Patung ‘Bahenol’ di Pekanbaru)

Patung penari yang berada tepat di jantung kota Pekanbaru, Riau, masih menuai kontroversi publik hingga hari ini. Tepat berada di perlintasan Jalan Sudirman dan jalan gajah Mada atau tepat berada di depan kantor Gubernur disebut-sebut patung ini menelan biaya Rp 4 miliar.
Patung yang baru sebulan nangkring, menampilkan dua sosok pria dan wanita yang tengah menari. Sang pria mengenakan peci berada di posisi atas. Sedangkan patung wanita posisi di bawah dengan tubuh yang melentik. Melintiknya badan patung ini, membuat posisi bokongnya menjadi “bahenol”. Bokong patung yang terlihat montok itu, mengarah ke Kantor Gubernur Riau. Urusan bokong “bahenol” membuat patung dinilai erotis. Belahan bokong patung yang terlihat dengan jelas bagi masyarakat yang melintas di sana, menimbulkan protes dari berbagai pihak. Nama patung itu juga menjadi perdebatan. Semula dinamai tugu zapin, sebuah tarian khas Melayu Riau. Tapi rupanya, tugu zapin yang disebut ini pun menuai kritikan. Alasannya, tarian zapin tidaklah sama dengan bentuk patung yang menari itu. Lalu diganti tugu Titik Nol. Tapi dikritik juga karena posisinya tidak di titik nol Pekanbaru. Lantas nama tugu berubah menjadi Tarian Rakyat.

 
Like
ccc

Add to Cart

"Seni Grafis"

"Seni Grafis"

             Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monitype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.

Fungsi Seni Grafis
  • Produksi media informasi dan komunikasi 
  • Produksi media produksi 
  • Apresiasi seni dan kreativitas
  • Pekerjaan hobi
  • Menambah nilai Estetika 



Beberapa Jenis Teknik Cetak Tinggi.
1.Teknik Woodcut/ Cukil Kayu
1.1. Sejarah Singkat Perkembangan Teknik Woodcut/ Cukil Kayu/ relief

      Cukil kayu / woodcut yang sering disebut juga sebagai xilografi (xylography), sebagai teknis grafis paling awal, kian lama kian ditinggalkan meskipun sebenarnya masih cukup bermanfaat bagi beberapa kebudayaan, mengingat kelebihan-kelebihan yang bermanfaat bagi perjuangan-perjuangan pada kondisi tertentu.
Teknik cukil kayu ini di China telah digunakan untuk mencetak gambar dan tulisan sejak abad ke-5. sedangkan di Eropa teknik ini dikembangkan sekitar tahun 1400an hingga teknik serupa dimassalkan oleh Gutenberg. Di Jepang cukil kayu yang dikenal sebagai Ukiyo-e, pernah mengalami masa keemasan di masa periode Edo (1600-1868 Masehi). Cetakan-cetakan tersebut berupa fiksi yang banyak bersubyekkan dunia Geisha serta prostitusi yang marak di jaman feodal Jepang saat itu. Cetakan-cetakan tersebut sangat digandrungi masyarakat klas menengah atas saat itu. Cetakan-cetakan yang halus dirilis dalam ilustrasi buku ini kemudian menjadi ikon seni rupa Jepang saat itu, bahkan Ukiyo-e merupakan cikal bakal bagi perkembangan komik Jepang ang membanjiri toko buku-toko buku dunia saat ini.
Namun dengan adanya Restorasi Meiji, sebagai respon dari tekanan Komodor Perry bersama Delegasi Amerika dalam Perjanjian Tanagawa pada tahun 1854 untuk membuka pasar serta peradabannya. Setelahnya, para interprenur barat telah memboyong tradisi seni Jepang ke dunia barat tewrutama ke Paris. Setelah kedatangan mereka, produk-produk seni budaya termasuk tradisi cukil kayu membanjiri dunia barat terutama Paris yang menjadi pusat kesenian saat itu. para pelukis beraliran Impresionist maupun post-Impresionis beramai-ramai menggunakan semangat, teknik ataupun efek teknik Ukiyo-e dalam berkarya. Sedangkan di Jepang sendiri perkenalan teknik cetak yang lebih efisien untuk industri pencetakan modern yang diimport dari dunia barat telah meredupkan tradisi Ukiyo-e.
        Di Eropa banyak pula pekarya yang menggunakan media ini untuk berkarya serta mengekspresikan pandangan sosial politiknya. seperti Kathe Kolwitz yang dengan lihainya menggambarkan pergolakan politik di masa dan tempatnya berpijak.Sedangkan di Indonesia sebelum dan setelah jatuhnya Rezim Orde Baru di bawah komando Jendral bintang lima Soeharto cukil kayu menjamur sebagai alat untuk memotret realita; merespon permasalahan sosial hingga mengagitasi( merombak) kesadaran masa untuk berontak dan melawan kezaliman yang digelorakan oleh JAKER (Jaringan Kerja kesenian Rakyat) termasuk kelompok-kelompok yang ada diorbit mereka seperti Komunitas Anak-Anak Sanggar Suka Banjir, Solo yang telah mengenal alat ini seperti yang terlihat disebuah terbitan alternatif Ajang sebelum keruntuhan rezim di atas. Perlu disebut, Penggunaan media cukil kayu pernah mencapai masa keemasannya ketika media ini diusung oleh Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi yang berbasiskan mahasiswa-mahasiswa ISI (Institut Seni Indonesia). Karya-karya tinggi estetika yang bertemakan ajakan melawan sisa-sisa orde baru, tema lingkungan hidup serta tema kerakyartan lainnya.
         Dewasa ini media propaganda cukil kayu semakin ditinggalkan. Tradisi ini hanya tersisa dibeberapa komunitas marjinal seperti Sanggar Caping, Nurani Senja, Indie Art, JAKER, serta beberapa komunitas lainnya. Hal ini disebabkan oleh dua hal yang mendasar. Pertama, sebagai media berekspresi telah berkembang media-media baru seperti berkembangnya teknis pencetakan. Pencetakan selebaran, poster maupun media propaganda lainnya semakin massal, mudah dan murah.Kedua, berkembang pesatnya komputer grafis mengakibatkan migrasinya sebagian besar pekarya untuk menggunakan photoshop, Corel Draw dan lain sebagainya sebagai bahasa visual.
          Namun ketika hak paten didengungkan, termasuk software komputer grafis sepenuhnya berpaten sebagai konsekuensi dari globalisasi, sehingga berimbas kepada harga yang mahal kalau tidak berhadapan dengan mekanisme hukum sebagai pembajak, beberapa pihak mencoba kembali menggunakan kembali seni cukil kayu. Termasuk yang dilakukan oleh Galeri Publik, institute for Global Justice yang bekerja sama dengan JAKER dan Indie art. Mereka mengadakan diskusi tentang media ini dan kemudian merancang serta melaksanakan workshop-workshop cukil kayu di beberapa komunitas kaum miskin kota dan komunitas buruh dipinggiran Jakarta yang kemudian dipamerkan. Ternyata sambutan masyarakat begitu antusias, ketika hasil karya manual dapat diperbanyak secara instan. Tema-temanya pun beragam, tetapi ternyata banyak dari karya-karya pesaerta workshop yang kebanyakan pemuda, pekerja seni maupun buruh ini banyak bicara tentang sistem ekonomi politik yang ada dikaitkan dengan realitas sosial yang ada. Dari gambaran kekumuhan di bawah jembatan layang, hingga badan-badan ekonomi dunia yang samar samar mereka pahami sebagai penyebab krisis ekonomi yang ada. Jelas sudah rakyat awam membutuhkan media-media alternatif untuk ‘berbicara’ ketika media massa besar dirasakan kurang menggambarkan permasalahan sesungguhnya di tingkatan keseharian. Nampaknya gairah itu menyeruak kembali. (http://revitriyoso.multiply.com/journal/item/16/CUKIL_KAYU_MEDIA_PROPAGANDA)

1.2. Pengertian dan Prosedur Teknik woodcut/ Relief/ Cukil Kayu

       Teknik woodcut adalah teknik cetak tinggi yang menggunakan bahan dasar sebuah papan kayu yang diratakn permukaanya. Jenis kayu dan bentuk kayu yang digunakan tergantung selera penciptanya sendiri. Adapun urutan kerja atau proses kerja pembuatan karya grafis dengan teknik ini adalah sbb:
Pertama, merencanakan desain atau gambar kerja yang merupakan tuangan ide yang unik lagi artistik pada suatu bidang gambar. Rencana atau desain ini harus dibuat terlebih dahulu sebab tanpa melalui fase ini proses pembuatannya nanti akan terhambat atau akan gagal.
Kedua, memilah gambar mana yang akan dijadikan sebagai penghantar tinta dan mana yang bukan.
Ketiga, memindahkan rencana atau desain tersebut ke permukaan atau bidang papan kayu yang akan dicukil atau ditoreh.
Keempat, menoreh atau mencukil bagian yang tidak digunakan untuk menghantarkan tinta ( bagian negatif) dengan menggunakan pisau cukil( wood cut). Teknik mencukil ini hendaknya memperhatikan arah serat kayu, disamping itu kondisi alat cukilnya juga tajam.
Kelima, setelah pekerjaan menoreh atau mencukil diangap selesai, maka acuan cetak telah terwujud, dengan demikian acuan siap untuk dilumuri warna atau tinta cetak terlebih dahulu.
Pada prinsipnya setiap acuan atau bagian yang positif akan dipergunakan dalam proses pencetakan hanya untuk satu warna saja,oleh karena itu bila menghendaki atau ingin membuat karya yang multi warna atau poli warna, maka acuan yang dipergunakan untuk menghantarkan warna harus sesuai dengan jumlah warna yang dikehendaki. Tentunya tanpa menyiapkan atau merencanakan desain yang lengkap atau rinci alan mengalami kesulitan dalam mencari ketepatan atau kesempurnaan hasil cetakannya. Dengan demikian untuk memudahkan dan mencari ketepatan atau kesempurnaan hasil karya, pertama-tama harus dibuat desain induk yang telah lengkap dengan warna yang dikehendaki,yang kemudian dibuat separasi gambar kerja. Sehingga untuk setiap warna ditera terpisah pada bidang bahan acuan yang berlainan.
         Contoh karya grafis seniman anak bangsa yang memakai teknik woodcut adalah karya AC. Andre Tanama, lahir di Bandung, 28 Januari 1958 lulusan IKIP Seni Rupa jogja dan ITB Seni Rupa (1979-1986), sekarang Dosen seni rupa ISI Jogja. Karyanya yang fenomenal adalah “ Hegemoni Teknologi”
Karya ini pertama kali dipamerkan dalam Trienal Seni Grafis Indonesia II yang diselenggarakan di Bentara Budaya,Yogjakarta, 14-23 September 2006, mendapat pengakuan dari panitia penyelenggara, A.C. Andre Tanama dinobatkan sebagai jawara.
Secara teknik sebenarnya karya ini menggunakan cukil kayu,namun dalam finishingnya AC. Andre Tanama menggunakan teknik cetak digital. hal inilah yang sempat menjadi perbincangan di kancah seniman Grafis terkait penggunaan media komputer dalam seni grafis.

I.2. Peralatan Cetak Tinggi

        Karya cetak tinggi dapat terwujud melaluia beberapa cara yaitu teknik Woodblock,Hardboard, Linocut, dan Collage. Karena perbedaan teknik itulah
maka alat yang dipergunakan berbeda pula, alat tersebut antara lain sebagai berikut:
Pisau Cukil
Alat ini dipergunakan untuk mencukil bagian dari kayu yang tidak dipergunakan untuk menghantarkan tinta. Bentuk ujung pisau cukil bervariasi,yaiut berbentuk lengkung kecil, dan lengkung sedang, berbentuk “v” kecil dan “v” besar, beerbentuk datar, dan berbentuk serong.
Kaca
Alat ini digunakan untuk mengaduk atau tempat mengolah tinta,
Alat Kapi/ Palet
Alat ini digunakan untuk mengaduk atau mencampur tinta di permukaan kaca.
Rol
Alat ini terbuat dari karet dengan pegangan kayu ada pula yang besi. Rol karet ini berfungsi untuk menghantarkan tinta dari kaca setelah megalami fase pengolahan, ke kayu yang telah ditoreh dengan pisau cukil.
Hand-Press
Hand-press atau alat tekan adalah alat yang digunakan untuk mencetak acuan kebidang kertas.

I.3. Bahan Cetak Tinggi

Bahan yang digunakan secara umum adalah Tinta,Afduner/Tiner, dan Kertas manila atau sejenisnya baik berwarna maupun tidak. Sedang bahan secara Khusus tergantung teknik yang digunakan, teknik Woodblock menggunakan bahan kayu, teknik Harboard menggunakan bahan Hardboard, teknik Linocut menggunakan bahan linolium, teknik Collage menggunakan bahan karton atau bahan lain yang memiliki sifat-sifat seperti karton.

     Ragam Seni Grafis
Terdapat Seni grafis yang dibedakan menurut Ragam. Pembagian seni grafis dilakukan berdasarkan teknik pembuatanya. Bahan dan alat yang diperlukan dalam berkarya grafis pun sangat beragam, sesuai dengan teknik yang digunakan.
      1.Cetak gigi adalah ragam kaeya seni grafis yang proses pembuatanya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief).
      2.Cetak saring (screen printing) adalah ragam karya seni grafis yang proses pembuatanya melalui tahapan pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari screen atau kain yang dilapisi bahan peka cahaya.
      3.Cetak dalam ( ingtaglio print) adalah ragam seni grafis yang dibuat dengan cetakan dari bahan plat aluminium yang ditoreh dengan alat tajam, sehingga terbentuk goresan yang dalam.
      4.Cetak foto atau fotografi adalah ragam seni grafis yang proses pembuatanya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto.


Hasil cetak intaglio
Hasil Sablon
Hasil seni fotografi
 

                                                                                               Hasil Stempel
    Like
    ccc

    Add to Cart

    "Seni Lukis"

    "Seni Lukis"

           Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
           Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imajinasi tertentu kepada media yang digunakan.

    Aliran-aliran Seni Lukis :
    1. Surrealisme
    Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.


    2.Kubisme
    Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.


    3.Romantisme
    Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.

    Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.


    4.Ekspressionisme
    Adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
    Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.


    5.Fauvisme
    Adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
    Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.


    6.Realisme
    Di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.

    Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.


    7.Naturalisme
    Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan setting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
    Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.







         Berikut 5 maestro seniman lukis Indonesia yang tekenal.
    1.Hendra Gunawan: Bebas pengaruh asing.
    Hendra adalah seniman yang menghabiskan hidupnya di penjara sebagai tahanan politik. Dia dituduh terlibat pemberontakan PKI dan dipenjara selama belasan tahun. Padahal sejatinya Hendra tidak terlibat politik praktis. Dia hanya menjadi anggota Lekra, lembaga kesenian bentukan PKI. Hendra disebut dekat dengan rakyat karena dia melukis masalah keseharian rakyat.
    Di penjara Hendra melukis. Hal itu menjadikan dia sebagai pelukis Indonesia yang paling bebas dari pengaruh gaya dan aliran dari luar negeri. "Hendra tidak kena pengaruh dari luar karena selalu berada di penjara. Dia murni pelukis Indonesia," kata OHD.


    Lukisan Hendra dikenal karena pemilihan warnanya yang berbeda. Hendra juga dikenal sangat memuliakan wanita. Seiring berjalannya waktu, pilihan warna pada lukisan Hendra menjadi makin cerah.
    Meski dipenjara, menurut Oei, Hendra tak dendam. "Dia bahkan melukis potret diri Presiden Soeharto," kata Oei. Sayang lukisan itu belum dapat dipamerkan karena sedang direstorasi. Hendra juga melukis beberapa lukisan mengenai kejadian di lubang buaya, menurut versi yang diceritakan Orde Baru.

    2.Widayat: Picasso Indonesia

    Widayat dijuluki Oei sebagai Picasso Indonesia. Meski demikian, Widayat bukan hanya melukis abstrak. Lukisan pertamanya tahun 1953. Saat itu lukisan Widayat masih beraliran realis.

    Widayat melukis dirinya bersama adik perempuannya.

    Tahun-tahun berikutnya lukisan Widayat berubah menjadi abstrak. Widayat banyak terpengaruh Picasso, juga dalam melukis tubuh telanjang. Tapi lukisan telanjang karya Widayat berbeda dengan karya Affandi yang penuh gairah. "Lukisan nude karya Widayat lebih lucu, bernuansa romantik," kata OHD.

    Oei menyebut Widayat sebagai Picasso Indonesia karena kreativitasnya. Widayat punya etos kerja tinggi, tak ada satu haripun yang dia lewatkan tanpa melukis. "Karyanya apolitis tapi punya sifat magis," kata Oei.

    3.Affandi: Emosi dalam potret diri

    Affandi mungkin pelukis paling terkenal dibanding empat maestro lain. Sebagian besar lukisan Affandi bertema potret diri. Meski Affandi hanya satu orang, ternyata lukisan yang dihasilkan selalu berbeda karena moodnya saat melukis tak akan pernah sama. Contohnya, dua lukisan self portrait yang dibuat tahun 1960 dan 1961 tapi sangat berbeda.

    Potret diri Affandi tahun 1960 dan 1961.

    Menurut OHD, lukisan merupakan penyaluran jiwa Affandi, dari apa yang ada dalam pikirannya, disalurkan dalam lukisan serta merta. Bahkan, Affandi kadang tak memakai kuas dalam melukis. "Affandi sangat emosional, dia mencurahkan jiwanya melalui subyek yang dilukisnya," kata OHD.

    Selain potret diri, Affandi sangat dipengaruhi budaya Bali. Dia banyak melukis barong dan adu ayam. Oei juga punya satu lukisan Affandi yang disebutnya sebagai mahakarya lukisan interior. Lukisan itu menunjukkan interior kelenteng di Jogja dengan warna dominan merah dan hitam.

    Lucunya, Affandi adalah satu-satunya pelukis yang pada masa itu memperbolehkan kolektor membeli lukisannya dengan cara dicicil. "Terserah berapa kali, berapa lama. Akibatnya lukisan Affandi paling laku," kata Oei sambil tertawa.

    4.S Sudjojono


    Berbanding terbalik dari Hendra, Sudjojono justru politikus Partai Komunis Indonesia tapi tak dipenjara. Padahal Sudjojono menjadi anggota DPR dari Partai Komunis Indonesia karena kelihaiannya berpolitik. Sudjojono lepas dari tuduhan makar karena dia sudah lebih dulu keluar dari keanggotaan PKI karena menikah lagi dengan seorang perempuan.

    Sebagai politikus, lukisan Sudjojono juga paling politis. Selalu ada pesan yang dia ingin sampaikan melalui lukisannya. Misalnya, penari topeng menggambarkan ketidakjujuran. Bahkan, kerapkali dia menuliskan tulisan untuk menjelaskan maksud lukisannya. Dalam lukisan berjudul 'Perjuangan belum selesai', Sudjojono menulis "Perdjuangan belum selesai, djalan masih pandjang menuju gerbang kemerdekaan."

    Perjuangan belum selesai.

    Sudjojono adalah pelukis yang intelek. Karyanya diciptakan melalui proses pemikiran dan punya konsep. Tapi dia sering dikritik karena dianggap disusupi ideologi kiri dalam melukis. Tak banyak karya buatan masa revolusi yang tersisa. Hampir 50 karya dibakar Belanda saat kumpeni menyerbu Jogja.

    5.Soedibio: Bapak surealis Indonesia

    Lukisan kelam Soedibio.Tidak tanggung-tanggung, Oei menyebut Soedibio sebagai bapak surealis Indonesia. "Tahun 40-an dia sudah membuat karya surealis, sangat melampaui zamannya," kata Oei.

    Sayang, karena persoalan pribadi Soedibio menghilang dari dunia seni rupa selama 15 tahun. Akibatnya, nama Soedibio paling tidak terkenal dibanding yang lain. Karyanya masih dihargai lebih murah daripada beberapa pelukis muda.

    Keunikan Soedibio ada pada gaya lukisannya yang berubah dengan drastis sesuai kisah hidupnya. Lukisannya pada zaman revolusi bernuansa kelam dan meununjukkan kekerasan. Dia kemudian menghilang, dan kembali lagi dengan gaya lukisan yang lebih lembut. "Setelah dia muncul, semua kekerasannya hilang. Pada akhir hidupnya, lukisannya menjadi bergaya dekoratif," kata Oei.

    Hidup Soedibio melarat. Lukisannya banyak yang dijual untuk menghidupi lima anaknya yang masih kecil. Kini istri Soedibio sudah tak punya satupun lukisan karya almarhum suaminya.

    Soedibio meninggal tahun 1981, meninggalkan lima anak. Si bungsu berusia 40 hari dan sulung berusia 9 tahun. "Kalau saya kangen lukisan Bapak, saya pergi ke tempat kolektor untuk melihat karya suami saya," kata istri Soedibio, Saitem, saat menghadiri pameran lima maestro di Magelang.

    Demikian lah sekilas info tentang seni lukis, semoga bermanfaat bagi kita semua....:)
    Like
    ccc

    Add to Cart

    "Pangertian Seni Rupa"

    "Pangertian Seni Rupa"

         Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

     1. SENI RUPA TRADISIONAL
    Pengertian
    Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
    Ciri-ciri

    • Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
    • Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
    Contoh
    Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.
       
     2. SENI RUPA MODERN
    Pengertian
    Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
    Ciri-ciri

    • Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
    • Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
    Contoh
    Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
    Seniman
    Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.

       3. SENI RUPA KONTEMPORER
    Pengertian
    Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
    Ciri-ciri

    • Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
    • Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
    Contoh
    Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
    Seniman
    Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho.
    Like
    ccc

    Add to Cart