Help/Support
Like
Contact
ImagineFX Magazine Issue 002 March 2006 Download

ImagineFX Magazine Issue 002 March 2006 Download

ImagineFX Magazine Issue 002 March 2006

ImagineFX Magazine Issue 002 March 2006

ImagineFX Magazine adalah sebuah majalah yang hanya untuk fantasi dan sci-fi digital artist. Setiap masalah membahas dengan sangat mendalam workshop dari seniman terbaik di dunia, ditambah galeri dan wawancara, berita masyarakat dan review produk graphic design. dan yang saya bagikan kepada anda kali ini adalah edisi kedua dari ImagineFX Magazine yang di publikasikan pada bulan february 2006 kelanjutan dari edisi perdana sebelumnya

setiap bulan, imaginefx Magazine menyerukan kepada seniman digital terbaik di dunia untuk menawarkan bimbingan, dan berbagi teknik dan inspirasi mereka.

Cover Artist

Camille Cuo yang berasal dari Taiwan

Seniman yang lain dalam edisi kedua ini adalah:

    • Marta Dahlig
    • Chris Foss
    • Joanna Zhou
    • Kuang Hong
    • Martin Bland
    • Adam Benton

    ImagineFX Magazine Issue 002 March 2006 Download : Click Here
    Bahasa : English
    jumlah halaman : 93
    Besar File : 41,23 MB
    Server : mediafire.com
    Jika anda belum mengetahui cara download di adf.ly, silahkan baca disini


    Like
    ccc

    Add to Cart

    Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia

    Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia

    Fase – Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia

    Secara garis besar fase perkembangan sejarah senirupa Indonesia dapat dikategorikan kedalam 7 fase, yaitu : 

    1. Masa Perintisan  yaitu sekitar tahun 1817 sampai tahun 1880

    Pada masa perintisan ini tokoh yang paling dikenal adalah  Raden Saleh, dengan nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman Lahir di Terbaya, pada tahun 1814 -1880,  putra keluarga bangsawan pribumi yang mampu melukis gaya atau cara barat, baik dari segi alat, media maupun teknik,  dengan penggambaran yang natural dan

    Raden Saleh banyak mendapat bimbingan dari pelukis Belgia Antonio Payen, pelukis Belanda A. Schelfhouf dan C. Kruseman di Den Haag. Dia sering berkeliling dunia dan pernah tinggal di Negara-Negara Eropa.

    Ciri-ciri karya lukisan pada masa ini dengan Raden Saleh sebagai pelopornya adalah :

    • Bergaya natural dan romantisme
    • Kuat dalam melukis potret dan binatang
    • Pengaruh romantisme Eropa terutama dari Delacroix.
    • Pengamatan yang sangat baik pada alam maupun binatang   

    Beberapa judul Karya Raden Saleh:

    • Hutan terbakar
    • Perkelahian antara hidup dan mati
    • Pangeran Diponegoro
    • Berburu Banteng di Jawa
    • Potret para Bangsawan

    Contoh karya-karya masa perintisan


    Deanles Karya Raden Saleh
    Berburu Rusa - karya Raden  Saleh 



    Badai/TheStorm 1851 - Raden Saleh

    2. Masa Indonesia Jelita

    Selanjutnya muncul pelukis-pelukis muda yang memiliki konsep berbeda dengan masa perintisan, yaitu melukis keindahan dan keelokan alam Indonesia.Keadaan ini ditandai pula dengan datangnya para pelukis luar/barat atau sebagian ada yang menetap dan melukis keindahan alam 
    Masa ini dinamakan Indonesia Jelita karena pada masa ini Karya-karya yang dihasilkan para Seniman Lukis lebih banyak menggambarkan tentang keindahan alam, serta lebih banyak menonjolkan nada erotis dalam melukiskan manusia. 

    Tokoh Pelukis pada Masa Indonesia Jelita ini adalah :

    • Abdullah Suriosubroto (1878-1941) 
    • Mas Pirngadi (1875-1936) 
    • Wakidi  
    • Basuki Abdullah 
    • Henk Ngantung, Lee Man Fong (dll) 
    • Rudolf Bonnet (Bld), Walter Spies (Bel), Romuldo Locatelli, Lee Mayer (Jerman) dan W.G. Hofker.

    Ciri-ciri lukisan yang dihasilkan yaitu:

    • Pengambilan obyek alam yang indah
    • Tidak mencerminkan nilai-nilai jiwa merdeka
    • Kemahiran teknik melukis tidak dibarengi dengan penonjolan nilai spirituil
    • Menonjolkan nada erotis dalam melukiskan manusia

    Contoh karya pada masa ini adalah :

     The Day’s end Mount
    Lukisan cat minyak, karya Abdullah SR

     Mountain Landscape karya Wakidi
    Cat minyak diatas kanvas, 139.5 x 197 cm

    Gunung Merapi, karya Basoeki Abdullah

     Balinese legend,W. Spies

     Village life in Sanur
    Willem Gerard Hofker (1902-1981), oil on canvas

    Full moon ceremony(1994)
    oil on canvas by Arie Smith

    3.  Masa Cita Nasional

    Masa Cita Nasional yaitu Bangkitnya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo pada Tahun 1908. Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita mendirikan PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Perkumpulan pertama di Jakarta, berupaya mengimbangi lembaga kesenian asing Kunstring yang mampu menghimpun lukisan-lukisan bercorak modern. PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian Indonesia yang sebenarnya
    Hasil karya mereka mencerminkan :
    • Mementingkan nilai-nilai psikologis;
    • Tema perjuangan rakyat ;
    • Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata;
    • Memiliki kepribadian Indonesia ;
    • Didasari oleh semangat dan keberanian;

    Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :

    • Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana
    • S. Sudjojono: Djongkatan, Didepan Kelambu Terbuka, Mainan, Cap Go meh.
    • Otto Djaya: Penggodaan, Wanita Impian
    - Di Depan Kelambu Terbuka,1939, Sudjojono, 86 x 66 cm
    - Laki-laki Bali dan Ayam Jago, 1958, Agus Djaja S., 
    cat minyak di atas kanvas, 100 x 140 cm

     Kawan - kawan Revolusi
    1947  karya S. Sudjojono, cat minyak di atas kanvas, 95 x 149 cm

     Penjual Jamu, karya Otto Djaya Suminta


    4.   Masa Pendudukan Jepang

     Masa Pendudukan Jepang
    • Cita PERSAGI masih melekat pada para pelukis, serta menyadari pentingnya seni lukis untuk kepentingan revolusi. 
    • Pemerintah Jepang mendirikan KEIMIN BUNKA SHIDOSO,Lembaga Kesenian Indonesia –Jepang ini pada dasarnya lebih mengarah pada kegiatan propaganda Jepang.
    • Tahun 1943 berdiri PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) oleh Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH Mansur. Tujuannya memperhatikan dan memperkuat perkembangan seni dan budaya. Khusus dalam seni lukis dikelola oleh S. Sudjojono dan Afandi, selanjutnya bergabung pelukis Hendara, Sudarso, Barli, Wahdi dan sebagainya Hasil karya mereka mencerminkan kelanjutan dari masa cita Nasional

    Tokoh utama pada masa ini antara lain:

    • S. Sudjojono
    • Basuki Abdullah, Emiria Surnasa
    • Agus Djajasumita, Barli
    • Affandi, Hendra dan lain-lain 
     Mengungsi, 1947, karya S. Sudjojono, 
    cat minyak diatas kanvas, 95 x 149 cm

     Keluarga Pemusik , 1971, karya Hendra Gunawan
    cat minyak diatas kanvas, 150 x 90 cm

     Pengemis karya Affandi, 
    Cat minyak di atas kanvas, 99 x 129 cm


    Kemudian masih ada 3 masa yang terakhir yaitu :
    5.  Masa Setelah Kemerdekaan
    6.  Masa Pendidikan Formal, dan
    7.  Masa Seni Rupa Baru Indonesia
       Namun karena saya sudah lelah mengetik,. Posting ini saya cukupkan dulu sampai disini,. Posting selanjutnya kita lanjutkan untuk hari – hari berikutnya…
    Untuk 3 masa diatas silahkan anda baca posting yang berjudul Fase Perkembangan Sejarah Senirupa Indonesia Bagian 2
    Like
    ccc

    Add to Cart

    Karya Lukisan Alit Sembodo

    Karya Lukisan Alit Sembodo

    Karya Lukisan Alit Sembodo
    "Raja Diktator" 
    Alit Sembodo : Oil On Canvas 1997 59cm X 69cm

    Karya Lukisan Alit Sembodo

    Alit Sembodo adalah seniman yang mendedikasikan hidupnya pada dunia seni rupa khususnya seni lukis sejak masa kecil, lahir di magelang 10 Agustus 1973 meninggal dunia di usia muda pada tanggal 4 agustus 2003. Alit Sembodo aktif melukis dengan eksplorasi medium dari cat acrylic, pensil,tinta, diatas kanvas. Alit sembodo memiliki karakter lukisan yang khas dengan tema-tema kritis meliputi isu-isu sosial budaya, ekonomi maupun politik yang dirasakan pada masa hidupnya. Situasi yang melatar belakangi selama dia hidup (era reformasi) menjadi keresahan dan renungannya dalam sebuah karya seni.

    Lukisan diatas yang berjudul Raja diktator adalah salah satu dari karya Alit Sembodo, Sebuah karya seni tinggi, lukisan yang menggambarkan seorang raja diktator yang kejam, dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang juga memiliki watak atau sifat yang sama, memiliki visi dan misi yang sama dalam kejahatan. Raja diktator yang menindas rakyat hanya untuk kelanggengan kekuasaanya beserta para kroni-kroninya, yang tidak peduli dengan kesusahan dan penderitaan rakyatnya, mereka hidup mewah sedangkan rakyatnya hidup sengsara.

    Dimanapun negara atau dimanapun kerajaan, jika dipimpin oleh seorang pemimpin atau raja yang diktator, pasti kondisi rakyatnya terbelakang dan kehidupan yang serba sulit, sedangkan Raja dan kroni-kroninya hidup dalam kemewahan.

    Raja diktator telah menginspirasi Alit sembodo untuk berkarya menciptakan sebuah lukisan bercorak dekoratif yang sangat tepat dalam menggambarkan figur tentang raja diktator.

    Karya Lukisan Alit Sembodo
    " Membasmi Kejahatan I "
    Acrylic on Canvas : 141cm X 90cm : 2002

    Beberapa karya lukisannya yang lain berjudul Membasmi Kejahatan I dan II, lukisan unik bergaya karikatur, menyampaikan pesan akan situasi yang panas dan kacau di suatu wilayah atau negara, panasnya situasi diwakili oleh warna merah pada background lukisan. Seolah para pelaku kejahatan telah merajalela dimana-mana, dan diberbagai sisi kehidupan, dan tidak seimbangnya antara jumlah pelaku kejahatan dan penegak kebenaran sang pembasmi kejahatan, terlihat pada lukisan dimana orang jahat digambarkan sebagai sosok tak berwarna (hitam putih), sedangkan sosok penegak kebenaran sang pembasmi kejahatan digambarkan sebagai figur Gathot kaca, dan yang membuat unik dalam lukisan ini adalah sosok penegak kebenaran berkepala Gahot kaca yang mengendara mode (motor gede), meskipun jumlahnya sedikit namun akan mampu membasmi semua kejahatan, karena figur Gathot kaca sendiri adalah "otot kawat, balung wesi, ora tedas paluning pande" atau sosok yang sakti mandra guna seperti kekuatan Superman.

    Dan dalam lukisan juga digambarkan figur Gathot kaca yang menyerupai sosok pelaku jahat berwarna hitam putih, namun hal ini memiliki dua makna apakah sosok Gathot kaca tersebut hanya menyamar (intel), ataukah memang cerminan dari oknum penegak kebenaran yang tergoda oleh tipu daya Dunia (harta, tahta dan wanita). Lukisan unik dan penuh makna karya Alit Sembodo, dilukis dengan menggunakan media campuran (mixed media) yang mengkombinasikan material cat acrylic, tinta dan pensil diatas canvas.

    Karya Lukisan Alit Sembodo

    " Membasmi Kejahatan II "
    Acrylic on Canvas : 92cm X 71cm : 2001

    Seperti pada tema lukisan sebelumya, Lukisan unik bergaya karikatur yang berjudul "Membasmi kejahatan -02" masih menyampaikan pesan yang sama, dimana para penegak kebenaran berjuang membasmi kejahatan. Dimana kali ini, para pelaku kejahatan semakin merajalela dimana-mana, dengan wajah tertawa dan ramah namun memiliki maksud jahat yang lebih menghancurkan, bahkan mereka sudah berganti warna seperti penegak kebenaran, yang maknanya mereka seolah-olah berbuat baik, namun sebenarnya ada niat jahat dibalik kebaikanya. Dan hal tersebut tercermin pada realita kehidupan sejak dahulu kala, namun dengan wujud yang berbeda sesuai dengan jamanya masing-masing.

    Namun dengan gagah berani, sang pembasmi kejahatan yang digambarkan sebagai sosok Gathot kaca, pantang mundur untuk terus maju membela kebenaran dan membasmi semua kejahatan. Dimana pada akhirnya, kekuatan kebenaranlah yang akan menang.

    Lukisan unik dan penuh makna karya Alit Sembodo, lanjutan dari lukisan sebelumnya "Membasmi kejahatan -01" juga dilukis dengan menggunakan media campuran (mixed media) yang mengkombinasikan material cat acrylic, tinta dan pensil diatas canvas.


    Like
    ccc

    Add to Cart

    Lukisan Affandi Ayam Tarung

    Lukisan Affandi Ayam Tarung

    Lukisan Affandi Ayam Tarung

    Lukisan Affandi Ayam Tarung

    Lukisan Affandi yang bertema ayam tarung ini merupakan salah satu tema kesukaan Affandi, sehingga beliau membuat beberapa karya lukisan bertema Ayam tarung dalam versi yang berbeda, ada lebih dari 10 versi lukisan ayam tarung karya Affandi, salah satunya adalah lukisan Ayam Tarung yang kami share disini.

    Dalam lukisan Affandi ini Melukiskan sebuah pertarungan ayam yang sangat sengit, antara Ayam jago berwarna putih ke emasan dan Ayam jago berwarna hitam ke emasan, yang merupakan simbol pertarungan antara kejahatan dan kebenaran, itulah yang terjadi dalam kehidupan, dalam setiap diri manusia, dimana setiap waktu selalu dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu terjadi pertarungan antara keduanya, adakalanya kebenaran harus tersingkirkan, adakalanya kejahatan harus terhapuskan, namun yang pasti kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.

    Ayam Tarung atau adu ayam merupakan salah satu tradisi rakyat Indonesia khusunya jawa yang menjadi hiburan rakyat, dan sekaligus menjadi ajang arena pertaruhan, hanya ayam-ayam kuat terpilih yang masuk dalam arena pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan memenangkan pertarungan sengit ini, untuk menjadi sang Jawara.

    Dua ayam dalam lukisan Affandi ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.

    Pelukis: Affandi
    Tahun karya: 1979
    Judul : "Ayam tarung"
    Ukuran : 136cm X 91cm
    Media : Oil on Canvas
    Klik Gambar untuk melihat lebih besar
    Like
    ccc

    Add to Cart