Help/Support
Like
Contact
MOTIF UKIRAN TRADISIONAL JAWA

MOTIF UKIRAN TRADISIONAL JAWA

Motif Mataram

Motif Pejajaran

MOTIF UKIRAN yang ada di Indonesia memiliki kekayaan corak yang beraneka ragam. Bentuk-bentuk motif ukiran yang beraneka ragam tersebut masing-masing memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan daerahnya. Untuk mengenal dan mengetahui motif tradisional tersebut, haruslah melihat bentuk-bentuk dan ciri pada setiap jenis motif ukiran itu sendiri.
Nama-nama motif khas tradisional Jawa erat hubungannya dengan pemberian nama-nama kerajaan yang pernah ada di Jawa. Dapat diperkirakan MOTIF UKIRAN tersebut merupakan peninggalan masa kerajaan maupun raja-raja yang mempunyai kemajuan kebudayaan pada jaman itu.
Motif ukiran JAWA ini bentuknya lemah gemulai, berirama dengan gayanya yang luwes, agung dan berwibawa, seolah-olah menggambarkan watak sang raja dan masyarakatnya pada saat itu. Masyarakat yang mempunyai dinamika kehidupan sosial yang harmonis dengan dipadukan kemajuan hasil budaya yang telah diraih pada masa kehidupan kerajaan tersebut. Gambaran kehidupan tersebut diubah menjadi simbol-simbol hasil karya seni rupa yang mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi dan mempunyai makna yang sangat mendalam. Makna inilah yang selalu terbawa secara turun temurun dan kemudian dikembangkan oleh generasi berikutnya. Makna menjadi suatu mitos yang dibawa dan dianut maupun dipercaya untuk selalu diberikan secara turun temurun dengan menyisipkan pesan moral yang terselubung dalam bentuk karya ukiran tradisional.
Adapun motif tradisional Jawa yang ada hubungannya dengan nama-nama kerajaan, diantaranya adalah:
  • Motif Pejajaran
  • Motif Mataram
  • Motif Majapahit
  • Motif Bali
Dalam perkembangan selanjutnya dikenal pula, beberapa motif bercorak khas kedaerahan seperti misalnya:
  • Motif Jepara
  • Motif Madura
  • Motif Cirebon
  • Motif Pekalongan
  • Motif Yogyakarta
  • Motif Surakarta
  • Motif Semarangan
Di samping nama motif yang sesuai dengan nama kerajaan dan nama khas kedaerahan, di dalam perkembangan berikutnya mulai dikenal motif-motif yang dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya umum, misalnya:
  • Motif Teratai
  • Motif Awan
  • Motif Karang
  • Motif Kembang Cengkih
  • Motif Bunga, Buah dan sebagainya.
Like
ccc

Add to Cart

MENGENAL BENTUK STILASI MOTIF TRADISIONAL  JAWA

MENGENAL BENTUK STILASI MOTIF TRADISIONAL JAWA

Stilasi daun pada motif ukiran tradisional Jawa

Penekanan gambar untuk stilasi daun motif tradisional Jawa

Stilasi bunga motif tradisional Jawa

Contoh lain untuk stilasi daun

Contoh lain untuk stilasi bunga

Stilasi Binatang

Stilasi Buah

Stilasi Buah

Gambar merupakan karya seni rupa dua dimensional yang lebih menekankan pada penguasaan teknik yang sangat matang. Dalam gambar teknik lebih diutamakan dibandingkan kebebasan berekspresi seperti halnya seni lukis. Gambar mempunyai kecenderungan untuk meniru objek secara apa adanya. Gambar adalah proses mimikri, seperti yang dikatakan oleh Plato. Mimikri mempunyai arti meniru dan mencontoh sesuai objek yang sebenarnya. Perkembangan berikutnya gambar dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah gambar bentuk, gambar model, gambar ilustrasi atau gambar-gambar lain yang bersifat kedaerahan maupun yang berdasarkan penggolongan era tertentu.
Gambar Stilasi merupakan salah satu jenis yang masuk dalam kategori penggolongan gambar tersebut. Gambar stilasi dibuat dengan cara mengubah yaitu dengan langkah menyederhanakan bentuk aslinya menjadi bentuk gambar lain yang dikehendaki. Gambar stilasi contohnya seperti gambar motif ukiran. Gambar motif ukiran yang didapat dari hasil stilasi bentuk alami tersebut dimaksudkan sebagai hiasan dengan gaya dan irama tersendiri. Penerapan hasil stilasi menjadi motif ukiran pada suatu benda banyak dipengaruhi oleh bentuk-bentuk ikal atau spiral, bentuk yang berpilin-pilin dan saling jalin menjalin disamping garis-garis yang berfungsi sebagai pecahan yang serasi. Gambar motif stilasi dapat dilihat contohnya di atas penulisan artikel ini. Stilasi di atas menunjukkan beberapa jenis stilasi misalnya seperti stilasi daun, stilasi bunga, stilasi buah, stilasi binatang dan lain-lainnya. Unsur di atas hanyalah bagian stilasi motif ukiran tradisional Jawa.

Like
ccc

Add to Cart

ALAM ADALAH SARANA BERKARYA SENI

ALAM ADALAH SARANA BERKARYA SENI

Mungkinkah keasrian alam ini dapat dipertahankan, dari tingkah laku manusia yang tak bertanggung jawab


Bisakah bertahan area persawahan di Karangsari Kendal ini untuk tetap eksis kelestarian dan keasriannya.

Alangkah indahnya apabila kelestarian alam ini tetap terjaga, mungkin GLOBAL WARNING akan dapat dikendalikan.

SARANA adalah suatu wahana untuk melakukan dan mempermudah sesuatu. Sarana dianggap pula sebagai suatu alat yang dihubungkan dalam pemenuhan suatu kebutuhan tertentu. Sarana berkarya seni merupakan wahana maupun alat yang digunakan untuk melakukan dan mempermudah pemenuhan kebutuhan dalam kegiatan berkarya seni. Berkarya seni di sini adalah sesuatu yang ada hubungannya dalam dunia seni, baik berupa penciptaan karya seni, pameran seni maupun apresiasi dan kritik seni. Kegiatan seni akan berlangsung dengan baik apabila didukung dengan sarana yang memadai. Penciptaan karya seni akan dapat dilakukan karena didukung oleh sarana penunjang pembuatan karya seni tersebut. Pameran dan kegiatan apresiasipun juga tidak berbeda harus didukung oleh saran yang dibutuhkannya.

Alam merupakan salah satu sarana penunjang dalam berkarya seni. Penciptaan karya seni tidak akan dapat terwujud apabila tidak didukung oleh alam yang ada. Alam merupakan seluruh zat dan energi, khususnya dalam bentuk esensi (hal yang pokok). Alam termasuk segala sesuatu dari semesta yang di dalamnya terdapat manusia, binatang, tanaman dan proses yang dihubungkan dengan benda-benda mati. Kehidupan alam adalah segala bentuk interaksinya satu sama lain dengan lingkungannya. Alam atau dalam lingkup yang lebih kecil berupa lingkungan merupakan sarana yang tak mungkin dapat dilepaskan dalam dunia estetika. Estetika atau keindahan seni ini akan menelorkan bentuk-bentuk seni yang fenomenal apabila didukung oleh lingkungan yang menunjang.

Lingkungan yang menunjang untuk berkarya seni adalah lingkungan di mana seni itu tidak asing bagi orang atau masyarakat yang terdapat di dalamnya. Masyarakat yang selalu kreatif dan penuh inovatif untuk perkembangan seni. Alam yang mendukung perkembangan ini dapat pula berupa alam yang masih fresh atau segar untuk berfikir menumbuhkan daya imajinasi dan juga daya pengungkapan ide/perasaan secara mudah tanpa adanya penghalang yang cukup berarti. Alam yang fresh adalah alam yang belum terganggu ekosistemnya, alam yang masih seimbang, alam yang belum terkontaminasi benda-benda asing, alam yang belum terkena polusi, alam yang belum terkena pemanasan global (global warning). Gangguan pada alam akan mengganggu konsentrasi berfikir untuk mencetuskan suatu ide yang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni. Gangguan inilah berakibat sulitnya untuk dapat menemukan imajinasi yang akan divisualisasikan. Kesimpulannya alam yang terganggu akan berakibat terganggu pulalah dalam berkarya seni. Hal inilah yang membuktikan bahwa alam merupakan sarana yang sangat penting dalam pengungkapan suatu bentuk karya seni.
Like
ccc

Add to Cart

ALAM SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM BERKARYA SENI

ALAM SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM BERKARYA SENI

Suasana alam di Pantai Ngebum Kaliwungu merupakan salah satu sarana untuk memunculkan inspirasi di dalam berkarya seni


Minggu pagi aku sengaja ingin refreshing mencari udara segar dan suasana yang asri. Suasana yang memang aku cari setelah seminggu penuh diisi dengan kegiatan yang sangat melelahkan. Kelelahan fisik dan mental, sangat terasa dengan adanya tubuh yang sangat letoy dan pikiran yang amat jenuh dan terasa penat. Obat yang paling manjur adalah menghibur diri dengan lebih mendekatkan diri pada alam di sekeliling kita. Alam yang bersahabat dengan diri kita. Alam yang masih bersih belum terkena polusi atas segala ulah manusia yang bersifat negatif.
Minggu ini, tanggal 18 Oktober 2009 terasa agak lain dengan keinginan yang menggebu untuk menyatukan hati, pikiran dan keinginan menyegarkan diri pada suasana alam yang bersahabat. Aku menuju pada suatu tempat yang menurutku dapat meleburkan diri pada keindahan alam. Pantai Ngebum Kaliwungu tujuanku. Ternyata pantai ini telah menjadi sarana rekreasi minggu yang sangat disenangi oleh masyarakat, baik yang dekat maupun yang jauh jaraknya dengan tempat tinggal masing-masing. Suasana pantai telah disulap menjadi arena untuk bersenang-senang bagi keluarga, pasangan remaja maupun anak-anak dengan menceburkan diri ke pantai.
Hal tersebut menguntungkan bagi masyarakat setempat sebagai arena bisnis dan juga menguntungkan bagi PEMDA sebagai aset wisata daerah setempat. Tetapi setelah aku renungkan ada beberapa hal yang dilupakan. Apakah semua itu telah kita pikirkan untuk kelestariannya, ataukah telah kita usahakan untuk kemajuannya di masa-masa mendatang. Mungkin hal itu hanyalah pemikiran yang terlalu berlebihan terhadap keindahan Pantai Ngebum ini.
Lepas dari itu semua, aku menginginkan hal yang lain yaitu suasana yang lebih tentram untuk menyendiri. Tempat yang tidak begitu ramai untuk seseorang yang masih mempunyai naluri seni. Memang kusempatkan sedikit waktu untuk jauh dari itu semua. Aku agak menjauh dari keramaian pantai yang penuh pengunjung tersebut. Kusempatkan untuk melihat keindahan alam yang agak beda. Alam yang menyiratkan kehidupan masyarakat setempat sebagai masyarakat pantai yang hidup dengan kesederhanaan dan segala keunikannya. Masyarakat yang hidup dengan tambaknya, dengan perjuangan mengarungi alam pantai sebagai nelayan.
Ternyata hal inilah yang dapat menyentuh kalbuku, mawas diri serta menginstropeksi diri dengan apa yang ada pada diri kita. Setelah semua dicurahkan, kembali aku nikmati alam yang ada di depan mataku, wow.........begitu indahnya. Munculah naluri seni yang amat menggelitik imajinasiku untuk mulai menciptakan suatu karya cipta seni.
Sumber inspirasi ini dapat muncul dari sekedar bentuk ranting tumbuhan bakau, keunikan tanah beserta campurannya, hewan-hewan piaraannya, bentuk kehidupan masyarakatnya sampai dengan air tambak beserta kehidupan di dalamnya. Ternyata semua dapat diungkapkan sebagai sarana memvisualkan imajinasi yang telah di dapat dalam ide pemikiran. Pemikiran yang kreatif merupakan modal dasar untuk selalu dapat menciptakan berbagai bentuk karya seni. Seniman dapat dikatakan produktif apabila dapat membuktikan diri dengan hasil karya ciptanya dengan melihat hasil secara kualitatif dan kuantitatif. Memang produktifitas lebih cenderung tinjauannya adalah segi kuantitatifnya. Tetapi jumlah yang banyak takkan ada nilainya apabila tidak dibarengi dengan kualitas yang memadai. Oleh karena itu produktifitas yang baik harus selaras antara jumlah dan kualitasnya.
Munculnya ide maupun ungkapan perasaan yang disalurkan dalam bentuk karya seni inilah menunjukkan bahwa alam sangat berperan terhadap inspirasi seorang seniman. Dengan kata lain alam dengan segala kelebihannya dapat dijadikan sumber inspirasi untuk mencari, mengembangkan, membentuk dan menciptakan suatu karya seni. Inspirasi merupakan pintu untuk memulai berkarya seni. Tanpa inspirasi takkan pernah tercipta suatu karya seni.

Like
ccc

Add to Cart