Help/Support
Like
Contact
BENTUK UKIRAN DAUN MOTIF SEMARANGAN

BENTUK UKIRAN DAUN MOTIF SEMARANGAN

Bentuk ukiran daun motif Semarangan ini menunjukkan kekhasan ke-Jawa-annya. Kekhasannya itu terletak pada kelembutan dan kelenturan alur motifnya dengan irama goresan garis dari pangkal daun poko sampai dengan ujungnya yang berakhir pada bentuk ikal yang melengkung bagaikan bentuk spiral. Alur melengkung yang serba kelembutan ini sebagai simbol cermin kehidupan masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi etika kesopanan dalam berbagai segi kehidupan. Etika kesopanan masyarakat Jawa misalnya mengenai unggah ungguh yang berarti merupakan adab kesopanan dalam hubungannya dengan tatakrama terhadap orang tua, menghormati orang yang lebih tua, serta adanya toleransi dalam berbagai segi kehidupan. Cermin tersebut dapat divisualkan dalam bentuk karya seni ukir yang mengutamakan kelembutan bentuk karya. Masyarakat Jawa yang menghormati sesama maupun hubungan bangsa dan orang lain ini, secara alamiah dapat memunculkan kelembutan yang berupa relung-relung yang penuh dengan keanggunannya memunculkan bentuk daun yang dikombinasi (campuran). Motif ini tak mengenal huruf kaku, yang ada cuma keanggunan dan kelembutan. Gambar di atas dapat dicermati adanya kelembutan yang dimulai dari pangkal sampai dengan ujungnya kemudian di padu dengan daun-daun yang menempel tumbuh di kiri dan kanan daun pokoknya.
Like
ccc

Add to Cart

BENTUK UKIRAN DAUN MOTIF MADURA

BENTUK UKIRAN DAUN MOTIF MADURA

Bentuk daun ukiran motif Madura ini, mempunyai kekhasan tersendiri terutama pada ukiran daunnya yang seperti gigi gergaji dan ujung daunnya berikal. Memang bentuk ini merupakan satu kekhasan yang ada pada motif Madura. Pada ritme ukiran ini memang masih terlihat kelembutan alur lengkungannya, seperti halnya motif-motif ukiran tradisional Jawa lainnya. Tetapi satu hal yang berbeda, dalam alurnya terdapat seperti sobekan-sobekan daun yang bertingkat dari pangkal daun sampai dengan ujung daun yang berbentuk ikal tersebut. Sobekan ini juga mirip bentuk dengan bentuk pecahan cawen. Bedanya, pecahan cawen merupakan bentuk pahatan yang menyobek tepi batas ukiran daun, sedangkan bentuk ukiran daun motif Madura ini membentuk alur daunnya langsung bergerigi dari ujung sampai dengan pangkalnya. Memang lebih tepatnya mirip dengan gigi gergaji, tanpa harus ada bentuk daun melebar dari daun pokoknya seperti yang terdapat pada pecahan cawen. Supaya lebih jelasnya bisa diamati gambar di atas yang menunjukkan adanya bentuk ukiran daun yang berjumlah tiga macam dari bentuk yang besar memanjang, kemudian bentuk yang sedang sampai dengan bentuk ukiran daun yang terkecil. Amati pula dengan motif-motif daun yang lain, nanti akan tampak perbedaan yang jelas. Inilah yang dapat dikatakan ciri khas yang ada pada motif ukiran Madura.
Like
ccc

Add to Cart

BENTUK DAUN DAN BUAH PADA MOTIF UKIR

BENTUK DAUN DAN BUAH PADA MOTIF UKIR

Motif ukiran mengenal adanya stilasi. Stilasi mempunyai arti perubahan bentuk atau penyederhanaan bentuk aslinya menjadi bentuk gambar lain yang dikehendaki. Hampir sebagian besar motif ukiran tradisional telah mengalami perubahan bentuk dari objek aslinya, oleh karena itu motif ukiran tradisional dapat dikatakan motif stilasi. Stilasi pada ukiran tradisional yang sering digunakan adalah stilasi pada bentuk daun dan bentuk buah. Pada gambar di atas adalah contoh bentuk stilasi daun dan buah. Stilasi tersebut mengambil bentuk dari motif Jepara. Bentuk ukiran daun motif Jepara selalu bergerombol. Setiap ukiran daun berbentuk segi tiga dan relung (daun pokok) berpenampang prisma segitiga. Bentuk buah pada motif Jepara seperti buah anggur atau buah wuni. Bentuk daun dan buah setiap motif dapat berbeda-beda sesuai dengan kekhasan yang ada pada motif ukiran tersebut. Sedangkan gambar di atas hanyalah salah satu contoh saja, dari sekian banyak ciri khas motif ukiran yang ada.
Like
ccc

Add to Cart

BENTUK JAMBUL MOTIF UKIRAN

BENTUK JAMBUL MOTIF UKIRAN


Jambul merupakan bentuk dari unsur motif ukiran tradisional Jawa yang bentuknya tidak ada pada sembarang motif tradisional yang lainnya. Jambul ini hanya terdapat pada motif Majapahit. Motif Majapahit secara global memang menyerupai motif Pejajaran, tetapi kalau dilihat lebih jeli lagi sebenarnya ada perbedaan yang menonjol. Perbedaan itu adalah bentuk Jambul yang ada di motif Majapahit tidak akan dapat ditemukan pada motif Pejajaran. Jambul bentuknya tampak jelas karena terdapat pada bagian muka dari daun pokok. Jambul tumbuh pada bagian depan atas dari daun pokok. Jambul ini berbentuk melingkar seperti spiral yang berderet atau bersusun dari atas ke bawah menuju ke bentuk Ukel dari daun pokok tersebut. Jambul secara garis besar bentuknya ada dua macam yaitu (1) Jambul yang langsung menonjol dari garis lengkung daun pokok, dimulai dari sebelah atau perpotongan dengan bentuk angkup kemudian membentuk spiral secara bersusun sampai dengan garis lengkung menuju ulir. (2) Jambul yang dimulai dari sebelah bentuk angkup kemudian membentuk cekungan-cekungan bertingkat sampai dengan garis cembung menuju ke ulir, cekungan-cekungan tersebut berisi Jambul dengan tiap cekungan berisi satu Jambul yang jumlahnya tergantung dari banyaknya cekungan tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di atas yang menunjukkan kedua jambul yang terdapat pada motif Majapahit.
Like
ccc

Add to Cart