Help/Support
Like
Contact
CORETAN KILAT DARI KIMIANTO

CORETAN KILAT DARI KIMIANTO

"SIAPAKAH AKU" karya Kimianto, media kertas quarto dengan pensil warna, 30 Oktober 2011.

"MERINGIS" karya Kimianto, dengan menggunakan media pensil 2B pada kertas quarto.

"MELOTOT" karya coretan kilat Kimianto, menggunakan pensil 2b pada kertas quarto.

"ENTAHLAH KAMU" karya coretan kilat Kimianto, dengan menggunakan media pensil 2b pada kertas quarto

"AYO KITA BANGKIT" karya Kimianto, menggunakan pensil 2B pada kertas Quarto

"SIAPAKAH POTRET INI" karya Kimianto, menggunakan pensil hitam 2B pada kertas 2B

"AYO BANGKITKAN DIRI" Karya Eko Kimianto menggunakan media pensil 2B pada kertas quarto.
Like
ccc

Add to Cart

3DCreative Magazine Issue 074 October 2011

3DCreative Magazine Issue 074 October 2011

3DCreative Magazine Issue 74 October 2011

Free Download
3DCreative Issue 074 - October 2011
English | PDF | 115 pages | 138 Mb

3DCreative is the magazine for CG artists around the globe, whether you already work in 3D or are just getting started. Each issue is full of techniques, tutorials, interviews, articles, project overviews and galleries – providing the perfect platform from which to improve your 3D skills, learn from the professionals and get inspiration for your next project.
English | PDF | 115 pages | 138 Mb

3DCreative is the magazine for CG artists around the globe, whether you already work in 3D or are just getting started. Each issue is full of techniques, tutorials, interviews, articles, project overviews and galleries – providing the perfect platform from which to improve your 3D skills, learn from the professionals and get inspiration for your next project.

3DCreative Magazine Issue 74 October 2011

Editorial
Every now and then a magazine stands out as being particularly good. That is not to say that there is ever a bad issue, but this month’s 3Dcreative is truly outstanding.

I am going to start by talking about something really exciting. Many of you will have been reading our magazine for years now and will be more than familiar with our Swordmaster series which was originally in the magazine in 2006. In fact for many of you following the Swordmaster series may have been your first attempt at 3D. Well the Swordmaster has been updated and is back better than ever! Ignacio Bazan Lazcano has created some stunning concept work for our new character which has been handed to the outrageously talented Gavin Goulden. Gavin will be talking us through turning the concept art into 3D games characters ready for action! Gavin will be handling the series in both 3ds Max and Maya, and will provide step by step instructions for everything that he does. Gavin will also be sharing tips which he has picked up from years in the CG industry, that you can’t put a price on. This really is a great series worth following so I hope you enjoy it. I look forward to seeing all of your games characters.

Last month we started the new series about creating futuristic vehicles. This is a really interesting series which encourages you to use 3D to create stunning 2D visuals. Using 3D as a base Dhilip Somesh talks us through how to use Photoshop to add the detail and color to your images with jaw dropping results. In this issue Dhilip shows us how to make a cool sci-fi racer which he has called the Vectromer.

Our cartoon animal’s series has been a lot of fun and the final images have been great and this month’s cartoon animal is no exception. In this issue we venture the deeps to see how Luis Arigaza Rico created his cool cartoon Squid. 

Alex Popescu has been doing an amazing job of talking us through how to create stunning visuals using Vue. Alex has created some stunning images as well as giving us great advice as to how we can do the same. In this issue Alex talks us through creating an epic underwater cave and shows us how he brings all of the elements together to make a cave look as daunting and impressive as it would in the real world.

This month’s interview gives us an opportunity to learn a little about a great and very interesting artist by the name of Victor Hugo. Victor has submitted some brilliant images to the 3DTotal galleries recently so we thought we would catch up with him and find out a little about him. Victor has been great at answering our questions and even tells us about one of the funny answers he gave in his first interview for a CG job.

This month’s making of is by Gun Phil Park who tells us how he captured the essence of Jimi Hendrix in his image the Guitarist. We also have a stunning gallery featuring work by Eugenio Garcia, Caio César, Andrew Hickinbottom and Igor Kudryavtsev. I am sure you will agree with me, this is a really good on

http://www.3dcreativemag.com/issues_2011/october/main.htm
Download : Click Here


Like
ccc

Add to Cart

Girl Angels from the artist Karol Bak

Girl Angels from the artist Karol Bak

Free Download
Fantasy Art - Girl Angels from the artist Karol Bak
80 Pics | JPG | 850x849 \ 800x800 | 12 MB

download - Mediafire
Like
ccc

Add to Cart

SENI KRIA BATIK SUNDA

SENI KRIA BATIK SUNDA

Seni Kriya Batik Sunda

Latar Belakang Budaya Busana Sunda yang Menjadi Ungkapan Warna dan Motif pada Seni Batik

Mengenai adat-istiadat suku bangsa Sunda sudah pernah diuraikan oleh beberapa orang budayawan seperti haji Hasan Moestapa, Dr. K.A.H. Hidding (1935) dengan bantuan Muhammad Ambri dan Raden Setjadibrata, kemudian oleh Akib Prawirasuganda (1951). Karya Haji Hasan Mustapa diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Raden Memed Sastrahadiprawira, tidak sampai selesai karena beliau meninggal dunia, kemudian naskah terjemahannya diselesaiikan oleh R.A. Kern.

Di Jawa Tengah seperti Yogyakarta dan Solo terdapat pusat preservasi adat Jawa yaitu sekitar keraton, yang tidak hanya berfungsi secara fisik, melainkan berfungsi pula secara psikis, yaitu melindungi dan memelihara seluruh kekayaan seni budaya Jawa. Berbeda dengan di Jawa Barat, tidak terdapat pusat preservasi adat-istiadat Sunda atau Priangan, sehingga adat-istiadat Sunda relatif lebih terbuka terhadap unsur-unsur modernisasi pergeseran dan perubahan. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi. Singggungan dan bentturan terhadap pengaruh kebudayaan luar mengakibatkan antara lain suku Sunda cenderung lebih banyak menggunakan logikanya. Sementara itu cara—cara berrpikir tradisional yang banyak mengandung unsur religius-magis sedikit demi sedikit terkikis.

Gambaran tentang unsur-unsur adat itu terpantul pada bentuk-bentuk kesenian Sunda seperti seni sastra, tembang kecapi suling, tari, wayang golek, sandiwara, batik tulis serta tata-cara berpakaian. Lakon wayang umpamanya, tidak lagi utuh dipertunjukkan di depan umum sebagaimana asalnya, melainkan telah mendapat improvisasi Ki Dalang sesuai dengan masa dan masyarakat penikmatnya. Demikian juga dengan bentuk –bentuk seni lainnya telah mendapat pengembangan daya cipta berdasarkan imajinasi para seniannya tanpa beranjak dari akarnya sendiri. Penampilannya disesuaikan dengan lingkungan kondisi masyarakat penerimanya serta zamannya.

Warna Kasundaan: Kaya Nuansa

Ungkapan warna yang memantulkan keindahan alam Priangan serta kesenian dann kebudayaan tersirat dalam seni tembang dan sajak pupuh Sunda. Satu contoh dari Celempungan atau Gamelan dari Juru Kawih H. Idjah Hadidjah, produksi Jugala tahun 1981 bandung, judul Kuwung-kuwung.

Pelukisan bianglala seputar alam, dengan pemandangan warna yang sulit dilukiskan karena penuh aneka warna yang gemerlapan. Apabila diciptakan melalui rasa berahipun akan tertarik yaitu cinta terhadap alam Maha Pencipta.

Cahayanya seputar alam: warna –warna kuning keemasan, paul atau ungu, hejo atau hijau, beureum atau merah, koneng atau kuning kejinggaan. Digambarkan kemudian, pada waktu warna-warna itu hadir memenuhi ruang langit, lengkung taya aling—aling atau terhampar luas tanpa ada yang menghalanginya. Secara ilmiah apabila yang menjadi dasar susunan warna alam Priangan. Jadi hampir tidak terdapat warna yang kegelapan, suram atau kumal.

Dalam pantun Sinyur terdapat pelukisan warna dari benda sehari-hari:

Lawon sepre gandaria
Nu kayas kantun sakodi
teu malire nu satia
bet luas ngantunkeun abdi

Warna kayas atau merah ros atau merah muda, gandaria atau violet muda atau ungu muda, warna paul atau biru dan warna hejo paul atau kebiruan lebih sering disebut-sebut dalam kawih atau pantun. Hal itu menandakan kesukaan masyarakat Sunda akan nada-nada warna itu (nuansa lembut).

Apabila disusun dalam satu palet warna, maka terdapat dua warna dasar yang mendukung terciptanya nada warna itu. Kedua warna dasar itu ialah biru yang ultramarine dicampur dengan merah yang karmen, tetapi dilengkapi satu sumbu yaitu ke arah putih,, sehingga terjadilah warna: kayas dan gandaria dengan warna ungu di tepinya yang biasa disebut gandola. terjadilah susunan nada warna yang bersifat analog (A.Munsell, color notation, 1898) sebagai berikut:

Kayas
Kasumba
Gandaria
Gandola
Paul

Nada warna warna kayas tergolong yang paling muda atau lembut, sedangkan warna paul tergolong nada warna yang tua atau berat. Kayas, Kasumba, dan Gandaria sering terungkapkan dalam berbagai sajak atau seni pantun tembang Sunda yang sifatnya melankolik. Irama melankolik itu telah menjadi ciri ungkapan sebagai kesenian Sunda, terutama seni tembangnya yang dikenal dengan kecapi suling. Dari susunan nada yang lembut melankolik itu kiranya tidak akan timbul susunan warna yang keras atau berat melainkan cenderung ke arah nada warna lembut penuh dengan khayal.

Pola Hias

Selain nada warna yang terang dan lembut, masyarakat Sunda menyenangi pula berbagai ragam hias untukmengimbangi kemeriahan susunan warnanya. Kidung Sunda yang diterbitkan pada tahun 1928 oleh Bale Poestaka di Weltevreden, Batavia, melukiskan bagaimana para bangsawan Sunda berpakaian, yang disusun dalam kinanti sebagai berikut:

Anggoanana aralus
Matak serab nu ningali
Sang Nalendra kahuripan
Ngagem Kaprabon lineuwih,
Dodotna buatan sebrang,
Dikembang parada rukmi
Beulitan giningsing kawung,
Surup lamun ditingali
Duhungna kadipatian
Landean duhung mas adi
Ditabur mirah dalima,
Sarta mutiara manik
Cahya permata harurung
Tinggal ebyar adu manis
Lir cika-cika maruntang,
Sanggul geyot cara keling,
Dicangklek kancana mubyar
Ditarapang inten rukmi
Direka garuda mungkur
Payus lamun ditingali
Disusumping kembang bodas
Mencenges di kanan keri
Kilat bahu atmaraksa,
Wuwuh surup Sang Narpati.
Sang Prabu Daha kacatur,
Salira tegep rasppati,,
Nganggo dodot sutra kembang
Diparada warna sari,
Sinjang kayas ti Banyumas
Wuwuh sigit ditingali.

Kata-kata yang digarisbawahi ialah istilah-istilah yang mengandung pengertian ragam hias. sebagian kata-kata ragam hias itu menjadi nama dari ragam hias batik tulis yang dibanggakan oleh masyarakat pemakainya, seperti dodot, giringsing kawung, para, garuda mungkur,, dan kembang bodas.

Susunan Warna Kasundaan menurut Nuansa Warna

1. Nada warna ke arah merah atau kemerahan dan kuning:

beureum
beureum cabe
beureum ati
kasumba
kayas
gedang asak
gading
koneng
koneng enay

2. Nada warna ke arah biru atau kebiruan dan hijau:

hejo
hejo lukut
hejo ngagedod
hejo paul
paul
gandaria
gandola
bulao saheab
pulas haseup
bulao

3. Nada warna yang tidak termasuk ke dalam dua kelompok terdahulu:

bodas
hideung
borontok
coklat kopi atau pulas kopi, kopi tutung
candra mawat
bulu hiris
bulu oa: dawuk, hawuk, kulawu, pulas lebu
(oa adalah sebangsa primata / monyet berbulu warna abu-abu)

Artikel ini diambil dari http://nagarihardja.com/artikel-seputar-batik-sunda.html?start=2

Like
ccc

Add to Cart