Foto sewaktu masih di TK Aisyiyah I Kendal pada tahun 1974, di TK inilah aku mulai belajar segalanya, dari pendidikan yang masih sederhana sampai pada dasar-dasar penerapan moral yang baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan untuk tap[ah-tahap berikutnya. Aku mulai melakukan interaksi sosial dengan teman-teman sebaya, bermain, menyanyi, berhitung, dasar-dasar menulis dan membaca. Pada saat itu pula aku mulai belajar menggambar, mewarnai dan belajar mengembangkan kemampuan dalam berkarya seni rupa. Aku mulai mengenal dan menyukai seni wayang, yang kemudian membangkitkan semangatku untuk dapat menggambar tokoh-tokoh wayang yang aku kenal pada saat itu. Hal itu tidak lepas dari bimbingan dan pengenalan wayang yang diberikan oleh Bapak. Bapak amat mengenal setiap tokoh wayang dan dapat menceritakan tiap-tiap adegan/babak dalam wayang. Di lingkunganku di Langenharjo juga ada seorang dalang dan kelompok wayang orang yang masih eksis pada saat itu. Dalang tersebut aku menyebutnya dengan nama Mbah Gondo (almarhum), yang andilnya begitu besar di lingkunganku. Setelah dia meninggal keberadaan budaya wayang yang dikembangkan ikut juga menghilang dan para pemain wayang orangpun mulai dengan kesibukannya masing-masing di luar wayang.
Perpisahan TK Aisyiyah I pada tahun 1974, aku nomer dua dari kanan bersebelahan dengan Bapakku. Tahun awal aku berada di sekolah formal untuk mengenal pendidikan, walaupun baru sekolah di Taman Kanak-kanak. Bapak terima kasih atas bimbingan, didikan dan supportnya hingga aku dapat sekolah sampai dengan di Perguruan Tinggi.
Inilah penampilanku di Carnaval 17 Agustus 1974, dengan penampilan sebagai petani Indonesia yang sukses. Eh...penampilanku seperti dalang kecil, klop dengan panggilanku pada masa itu "EKO KIMIANTO DALANG DARI SOLO". Hal itu hanyalah kenangan peristilahan pada masa lalu, walaupun sebenarnya aku kelahiran asli dari Kendal. Masa indah kenangan yang lalu takkan dapat kembali, kenangan itu hanya bisa sebagai tonggak mengingat-ingat memori keindahan yang pernah dirasakan dan dilakukan pada tahap kehidupan yang sudah berlalu. Semoga dengan kenangan yang lalu dapat dijadikan sebagai tonggak meraih kebahagian di masa yang akan datang.
Inilah penampilanku di Carnaval 17 Agustus 1974, dengan penampilan sebagai petani Indonesia yang sukses. Eh...penampilanku seperti dalang kecil, klop dengan panggilanku pada masa itu "EKO KIMIANTO DALANG DARI SOLO". Hal itu hanyalah kenangan peristilahan pada masa lalu, walaupun sebenarnya aku kelahiran asli dari Kendal. Masa indah kenangan yang lalu takkan dapat kembali, kenangan itu hanya bisa sebagai tonggak mengingat-ingat memori keindahan yang pernah dirasakan dan dilakukan pada tahap kehidupan yang sudah berlalu. Semoga dengan kenangan yang lalu dapat dijadikan sebagai tonggak meraih kebahagian di masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment